January 2024

Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan siswa untuk memahami bahwa matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan observasi awal di MAN 1 Kerinci menunjukkan bahwa kemampuan koneksi siswa masih bermasalah atau masih rendah, hal ini ditandai dengan ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan koneksi matematis berupa soal fungsi eksponensial.

Dalam sebuah teori sosiokultural dijelaskan bahwa dalam belajar atau berpikir seluruh manusia dalam hal ini adalah siswa pasti akan menapaki tahapan konsep berpikir semu atau samar sebelum ide dipahami sebagai konsep yang benar. Oleh karena itu, apabila peserta didik hanya sampai pada tahap konsep berpikir semu atau samar, maka hal tersebut mengakibatkan peserta didik berpikir semu yang sering dikenal dengan berpikir pseudo.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kesulitan guru dalam menerapkan pembelajaran matematika daring selama pandemi Covid-19 di SMPN 4 Kerinci. (2) Untuk mengetahui faktor yang mempeengaruhi munculnya kesulitan dalam menerapkan pembelajaran daring matematika di SMPN 4 Kerinci. (3) Untuk mengetahui cara yang digunakan untuk meminimalisir kesulitan yang dialami. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif.

Skripsi: Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci Tahun 2022. latar belakang masalah penelitian berdasarkan hasil observasi awal ditemukan bahwa pasca pembelajaran daring, didapatkan bahwa Hasil belajar siswa banyak tidak mencapai KKM pasca pembelajaran daring. Siswa terpengaruh main game dari pada belajar materi biologi. Penelitian ini bercorak penelitian lapangan (file research), dengan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research). Sedangkan sumber data primer penulis kumpulkan langsung dari guru biologi/IPA dan siswa di SMPN 34 Kerinci.

Dalam mempelajari matematika, pemahaman konsep matematika sangat penting untuk siswa. Karena konsep matematika yang satu dengan yang lain berkaitan sehingga untuk mempelajarinya harus runtun dan berkesinambungan. Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum bisa memahami konsep pembelajaran secara keseluruhan. Salah satu upaya dan solusi mengatasi hal tersebut adalah harus ada pembaharuan dalam Model pembelajaran, Model Pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah Model Pembelajaran Kooperatife Tipe Scramble.

Sistem pembelajaran SLBN Kota Sungai Penuh lebih menekankan pada keterampilan beraneka ragam mulai dari tata busana, tata rias,tari, musik, lari, buku tangkis, dan lain sebagainya. Keterampilan tersebut dibagi kedalam masing-masing kelompok sesuai tingkat kemampuan anak. Lewat keterampilan yang dihasilkan siswa Tuna Rungu yang telah mencetak beberapa prestasi untuk sekolah diantaranya menjuarai lomba tata rias, baik ditingkat daerah maupun nasional.

pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD, dan bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif Reflektif dan impulsif, materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bentuk Aljabar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan instrumen tes berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada materi ekosistem siswa kelas X dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan tahap pengembangan ADDIE yaitu, analisis (analyze), perancangan (desaign), pengembangan (development), implementasi (implement) dan evaluasi (evaluation). Instrumen penelitian adalah angket validasi instrumen tes HOTS yang divalidasi oleh validator ahli diperoleh rata-rata sebesar 0,8875 dengan persentase 88,75% dengan kategori sangat baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi dan citra SD Negeri 163/III Kayu Aro Ambai dengan SD Negeri 96/III Bunga Tanjung. Peneliti juga ingin mengetahui citra yang dibentuk sekolah, strategi branding yang dilakukan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan reduksi data, paparan data baik berupa tabel maupun gambar, serta penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan untuk menjawab fokus permasalahan penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas siswa kelas VIII di MTsN 1 Sungai Penuh yang tidak menggunakan Aplikasi Whatsapp (WA). Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas siswa kelas VIII di MTsN 1 Sungai Penuh yang menggunakan Aplikasi Whatsapp (WA). Untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Aplikasi Whatsapp (WA) terhadap Hasil Belajar IPA di MTsN 1 Sungai Penuh Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi experiment atau eksperimen semu.

MTs Negeri 2 Kerinci diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran, guru hanya menjelaskan materi dan latihan soal saat pembelajaran saja tanpa latihan atau tugas yang lebih lanjut. Sehingga siswa mudah lupa terhadap pelajaran yang telah dipelajarinya. Berdasarkan hasil observasi, prestasi belajar IPA siswa di MTs Negeri 2 Kerinci masih rendah. Hal ini ditandai dengan lemahnya aspek menyimak siswa terutama pada pokok bahasan yang tidak dimengerti.

Nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat kita petik dari syair Keramat untuk dapat kita terapkan dalam kehidupan, yaitu: Kita harus menghormati seorang ibu karena ibu telah melahirkan dan membesarkan kita dan spabila kita memohon kebaikan maka mohonlah doa ibu. Doa ibu doa yang paling keramat di muka bumi oleh karena itu kita jangan sampai menyakiti hati seorang ibu. Kutukannya dapat menjadi kenyataan. Seorang ibu harus mampu melahirkan dan membesarkan anak- anaknya. Seorang anak harus memohon Ridho ibu karena Ridho Allah bergantung pada ridho ibu pada anak- anaknya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa dan faktor-faktor yang menyebebkan kesalahan siswa kelas VIIB SMP N 11 Sungai Penuh dalam menyelesaikan soal matematika materi bentuk aljabar berdasarkan prosedur Newman. Metode penelitian ini adalah kualitatif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode angket gaya belajar, soal tes, dan wawancara. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VIIB SMP N 11 Sungai Penuh yang memiliki gaya belajar Auditori 7 orang dan Visual 8 orang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah dalam model Problem Based Learning (PBL), hasil belajar siswa dan efektivitas terhadap hasil belajar siswa pada materi ekosistem.

Latar belakang dalam masalah ini adalah : (1) Sebagian guru kurang memahami dan menghargai suatu perbedaan yang ada disekolah.; (2) Terdapat guru yang tidak mampu bekerja sama dengan baik, baik itu secara individu maupun kelompok.; (3) Kurang memaksimalkan komunikasi secara efektif antar sesama warga sekolah dan orang tua peserta didik.; (4) Sebagian guru kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.; (5) Sebagian guru tidak mampu bertindak objektif dan masih memiliki sikap diskriminatif.

Keaktifan belajar siswa yang tidak menggunakan metode pembelajaran Learning Starts With a Question pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Sungai Penuh berada pada persentase 57,5% dan dikategorikan persentase cukup. Keaktifan belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Learning Starts With a Question pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Sungai Penuh berada pada persentase 74,5% dan dikategorikan persentase baik.

Dikutip oleh (Rusliah, 2016) bahwa dengan adanya budaya manusia dapat menjadikan budaya sebagai sumber pengetahuan yang membahas tentang pendidikan melalui kebudayaan diistilahkan dengan etnomatematika. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif melalui pendekatan etnografi dengan menggunakan teknik triangulasi dengan tiga tahap pelaksanaan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Penelitian ini berutujuan untuk meneliti: (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama 11 Kerinci?; (2) Bagaimana akhlak siswa SMP Negeri 11 Kerinci?; dan (3) Apakah ada korelasi antara pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa?. Metode penelitian yang digunakan dalalm penelitian ini adalah metode penelitian kuantitiatif dengan pendekatan penelitian korelasi (Correaltional Reseearch).

Penelitian ini memaparkan penafsiran Ibn Katsir dan Muhammad Abduh tentang berbakti kepada kedua orang tua dalam Q.S An-Nisa’(4): 36. Topik ini dipilih karena di era modernisasi ditemukan banyak kasus yang terjadi karena orang lupa tentang arti penting kewajiban berbakti kepada kedua orang tua. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu sebuah penelitian dengan menggunakan sumber rujukan berupa kitab, buku dan beberapa jurnal.

ahsin ialah membaguskan atau membenarkan pengucapan huruf baik itu dari segi makhraj huruf maupun dari segi sifat hurufnya. Di Sungai Penuh Kerinci tepatnya di Rumah Tahfizh Al-Qur‟an Imam Ibnu Al-Jazariy (RTQI) sudah disediakan wadah khusus bagi para muslimah yang ingin belajar Al- Qur‟an atau memperbaiki bacaan Al-Qur‟annya, selain itu RTQI juga mengajarkan Ilmu Qiraat (ilmu lanjutan tentang cara membaca Al-Qur‟an dengan beberapa lafazh yang berbeda), dan menghafalkan Al-Qur‟an sebelum memulai pembelajaran tahsin.

Keywords: Correlational, vocabulary mastery, reading interest, reading comprehension abaility. Reading interest, reading comprehension and vocabulary mastery are related each other. If someone does not have an interest in learning, especially in reading it will in hibit it in the learning process and if the interest is not interspersed with other abilities, especially reading comprehension and vocabulary mastery, it will cause the learning process not be carried out properly due to the ability to solve the code or identifying and pronouncing words is clearly important.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sikap ilmiah antara sikap ilmiah siswa laki-laki dan sikap ilmiah siswa perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah gender (X) dan sikap ilmiah (Y). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Kerinci. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII SMP Negeri 23 Kerinci sebanyak 50 siswa.