Dalam sebuah teori sosiokultural dijelaskan bahwa dalam belajar atau berpikir seluruh manusia dalam hal ini adalah siswa pasti akan menapaki tahapan konsep berpikir semu atau samar sebelum ide dipahami sebagai konsep yang benar. Oleh karena itu, apabila peserta didik hanya sampai pada tahap konsep berpikir semu atau samar, maka hal tersebut mengakibatkan peserta didik berpikir semu yang sering dikenal dengan berpikir pseudo. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bentuk berpikir pseudo dalam pemahaman konsep siswa pada materi relasi dan fungsi kelas VIII SMP Negeri 2 Kerinci, (2) faktor penyebab siswa berpikir pseudo dalam pemahaman konsep pada materi relasi dan fungsi di kelas VIII SMP Negeri 2 Kerinci. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Temuan dalam penelitian ini adalah pseudo tinggi sebagai berikut adalah jenis pseudo benar dengan indikator membuat contoh dan bukan contoh yang mana terjadi pseudo konsep yang cukup tinggi sebesar 83,33%. Serta pseudo konsep dengan indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yang mana terjadi pseudo konsep yang cukup tinggi sebesar 83,33%. Faktor penyebab siswa berpikir pseudo dalam pemahaman konsep pada materi relasi dan fungsi di kelas VIII SMP Negeri 2 Kerinci adalah pseudo yang berasal dari siswa karena adanya prakonsepsi yang salah, pseudo berasal dari guru yang mengajar matematika di kelas, pseudo berasal dari konteks dan pengalaman belajar siswa, serta cara mengajar seorang guru juga menjadi penyebab pseudo untuk siswanya.