January 2024

Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam memahami report teks dengan menggunakan metode ESA (ENGAGE, STUDY, ACTIVATE). Metode ini bisa digunakan sebagai metode dalam belajar yang dikembangkan oleh Jeremy Harmer (1998). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode ESA (ENGAGE, STUDY, ACTIVATE) dalam kemampuan membaca siswa dalam belajar bahasa inggris dikelas IX MAN 1 Sungai Penuh.

1. The students’ ability in treading comprehension of narrative text was at low ability or (54.8%). 2. The students’ have medium reading attitude, it can be seen from the total number of students who have medium reading attitude are 26 students or 83.8% from 31students. 3. The correlation between students’ Attitude of Reading and Their Reading Ability at seventh grade of MTsN 7 Kerinci The researcher found the correlation of the students’ attitude of reading (X)and their reading ability (Y) the researcher used the interpretation with table of : 0,611, N = 31, = 0,05 and df = 29.

Penelitian ini membahas tentang pengembangan bahan ajar berupa handout bangun datar berbasis etnomatematika untuk siswa kelas VII SMP. Handout ini melengkapi sumber belajar siswa dan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Handout juga merupakan salah satu bahan ajar yang dapat di kembangkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan handout bangun datar berbasisi etnomatematika untuk siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sungai Penuh.

Tujuan penlitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas VIII di MTsN Semerah dengan menggunakan model Contextual Teaching And Learning( CTL). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sampel dalam penelitian ini kelas VIII B dan C. Penggunaan data yang digunakan adalah dengan menggunakan soal tes hasil belajar siswa. Soal tes yang digunakan untuk melihat hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan model Contextual Teaching And Learning( CTL) dan melihat pengaruh penggunaan model Contextual Teaching And Learning( CTL) ini.

1. Secara umum belum memenuhi indikator ketiga penalaran proporsional dalam menyelesaikan soal cerita khususnya pada materi perbandingan sub materi perbandingan senilai dan berbalik nilai yaitu menggunakan strategi yang tepat. 2. Strategi yang digunakan merupakan strategi yang benar dalam menyelesaikan soal pernalaran proporsional namun secara umum siswa tidak tahu alasan penggunaan strategi tersebut atau tidak bisa menjawab secara konseptual. 3. Secara umum level penalaran proporsional siswa berada pada level 1, penalaran kualitatif.

1. Minat belajar IPA-Biologi kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci pada kategori tinggi dengan jumlah rata-rata sebesar 70,13 dari 75 siswa 2. Hasil belajar IPA-Biologi kelas VIII SMP N 7 Kerinci, Pada kategori tinggi dengan jumlah rata-rata sebesar 71,43 dari 75 siswa . 3.

Berpikir kritis merupakan sebuah proses sistematis dan terorganisasi yang memungkinkan siswa merumuskan dan megevaluasi pendapat mereka sendiri atau berdasarkan bukti dan logika. Kemampuan berpikir kritis diperlukan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang berupa soal-soal nonrutin. Kemampuan berpikir kritis siswa berhubungan dengan gaya kognitif siswa, dimana setiap siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang berbeda-beda tergantung gaya kognitif yang dimilikinya.

1. Gaya Belajar Siswa Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Kerinci yaitu cenderung gaya belajar Visual, dengan persentase 40,86% dan jumlah frekuensi 38 dari 93 responden, sedangkan gaya belajar auditori sebesar 32,26% dengan jumlah siswa 30 orang, sedangkan jumlah siswa yang memiliki gaya belajar kinesthetik adalah 25 orang dengan persentase 26,88%. 2. Hasil belajar IPA pada peserta didik Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Kerinci tergolong Tinggi dengan prosentase 24,73% pada interval (78,9081,64 ) dengan jumlah frekuensi 23 dari 93 responden. 3.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh sikap belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih madrasah tsanawiyah swasta (MTsS) tanah kampung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, penyebaran angket dan dokumentasi.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Sungai Penuh pada kelas VII yang diambil secara acak sebanyak 3 kelas dari populasi 5 kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif.

1. Latar belakang pendidikan mahasiswa Tadris Biologi IAIN Kerinci, diperoleh bahwa dari 79 orang mahasiswa 57 orang mahasiswa mempunyai latar belakang pendidikan mahasiswa lulusan IPA, 20 orang mahasiswa mempunyai latar belakang pendidikan mahasiswa lulusan IPS sedangkan 2 orang mahasiswa mempunyai latar belakang pendidikan mahasiswa lulusan non IPA dan non IPS. 2.

1. Pembelajaran kontekstual mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Kerinci sudah berjalan sangat lancar, dapat dikatakan demikian, karena dari semua aspek dan komponen-komponen pembelajaran konteksual sudah diterapkan dengan baik. Siswa secara aktif terlihat dalam proses pembelajaran, guru mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara belajar sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2.

Kecemasan atau anxiety adalah suatu keadaan perasaan efektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang dan disertai dengan rasa ketakutan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui tingkat kecemasan belajar mahasiswa tadris biologi pada mata kuliah genetika, faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan belajar mahasiswa tadris biologi pada mata kuliah genetika, serta mengetahui hasil belajar mahasiswa tadris biologi pada mata kuliah genetika.

1. Berdasarkan hasil penelitian langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran yang menggunakan Projected Motion Media adalah dengan memutarkan sebuah video yang berkaitan dengan materi yang akan peneliti ajarkan. Langkah-langkah atau proses yang dilakukan oleh peneliti sudah sesuai dengan standar penerapan media pembelajaran Projected Motion Media yang menggunakan video sebagai salah satu acuan agar pembelajaran berlangsung. 2.

Dengan rendahnya hasil blajar siswa pada mata pelajaran IPA (biologi) di SMPN 8 Sungai Penuh disebabkan karena media pembelajaran yang hanya menggunakan media papan tulis saja, di Era sekarang ini sebenarnya semua bisa dijadikan media dalam belajar dan pada Era 4.0 ini ialah Era yang semuanya bersumber pada teknologi begitupun dalam proses belajar harus lebih canggih dalam penggunaan teknologi seperti media pembelajaran online seperti Edmodo salah satunya, pembelajaran dengan Edmodo akan membuat siswa menjadi aktif, menyenangkan dan gaya dalam pembelajaran dapat mengikuti perkembanagan zama

Menyadari pentingnya metode atau strategi dalam writing, ada sejumlah penelitian yang dilakukan untuk mencari model mana yang merupakan strategi yang paling efektif dalam melaksanakan tugas writing. Salah satu tahapan yang paling mendasar dan penting dalam proses writing adalah tahap pre-writing. Terlepas dari jenis pertanyaan esai, tahap pra-penulisan diakui efektifitasnya dalam menghasilkan esai yang tertata dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi siswa terhadap tahap pre-writing sebagai strategi dalam menulis esai.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada 20 mahasiswa jurusan Tadris Biologi IAIN Kerinci dari semester 1 sampai semester 7 yang dipilih secara acak, masalah yang dihadapi mahasiswa yaitu rendahnya pemahaman mahasiswa terhadap istilah dalam Biologi pada mata kuliah Biologi Umum. Dari permasalahan diatas peneliti untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa IAIN Kerinci terhadap istilah dalam Biologi dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemahaman mahasiswa Tadris Biologi IAIN Kerinci dalam memahami istilah dalam Biologi.

1. Pengaruh metode tanya jawab di kelas VII di SMP 22 Kerinci adalah sebesar 50% tergolong kedalam kategori sedang. 2. Minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kerinci adalah sebesar 60% tergolong kedalam kategori sedang. 3. Variabel Y dipengaruhi oleh variabel X sebesar 58% dan 42% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tingkat pengaruhnya adalah cukup kuat

Krisis ilmu pengetahuan dan kurangnya keyakinan terhadap Tarekat Naqsyabandiyah dikarenakan minimnya dakwah yang disampaikan oleh orang-orang yang paham tentang ilmu tarekat. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menjelaskan tentang Perkembangan Dakwah Tarekat Naqsyabandiyah (Studi Tentang Tarekat Naqsyabandiyah di Desa Ulu Air Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh- Jambi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan (field research) atau penelitian yang dilakukan secara langsung di tempat kejadian.

Dari hasil penelitian yang penulis temui di lapangan serta dari pembahasan-pembahasan yang telah peneliti paparkan, maka pada akhirnya dapat penelti simpulkan sebagai berikut: 1. Implementasi manajemen dakwah di Pondok Pesantren Nurul Haq Semurup dalam upaya penerapan fungsi manajemen dakwah terhadap perilaku ibadah santri dengan merencanakan, mengorganisasikan dan mengawasi dalam proses program dakwah.

Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara mencari keseragaman ciri atau sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut.

Konsep Manajemen Dakwah memberikan pengaruh yang sangat besar pada suatu organisasi terutama pada organisasi Majelis Taklim mengingat Majelis Taklim ini merupakan lembaga/organisasi Islam yang sangat berhubungan erat dengan dakwah dan sangat diperlukan untuk diterapkan konsep Manajemen Dakwah didalamnya. Hal inilah yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.

Kemampuan penalaran matematis siswa dalam mata pelajaran matematika masih rendah serta prosedur pembelajaran yang masih monoton. Kemampuan penalaran matematis siswa dalam pembelajaran dominan disebabkan juga oleh belum maksimalnya upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar.