Skripsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan akhlak siswa kelas VII A MTsS Kayu Aro Lindung Jaya dan dampak penggunaan smartphone terhadap akhlak siswa kelas VII A MTsS Kayu Aro Lindung Jaya, Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dalam memperoleh data yang diteliti, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Desa Bedeng Delapan berada di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten kerinci, Provinsi Jambi dikenal dengan Desa Sadar Kerukunan dan Desa Sadar Berpancasila dikarenakan Desa Bedeng Delapan yang masyarakatnya mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.

Kosakata merupakan hal pertama yang harus dikuasai oleh siswa, karena merupakan dasar mempelajari bahasa. Kita dapat mengatakan bahwa kosakata adalah modal utama belajar bahasa Inggris dan tanpa penguasaan kosakata, siswa tidak akan dapat menulis dan berbicara karena mereka tidak memiliki kata-kata untuk ditulis dan diucapkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, pertama siswa tidak memiliki banyak kosakata. Kedua, Teknik dan metode yang digunakan monoton dan kurang bervariasi. Ketiga, siswa mengalami kesulitan dalam membedakan bentuk kata secara gramatikal.

Reading is one of the language skill that must be mastered generally by everybody who wants to master English language and especially the students in using english language correctly. the people will not be able to comprehend or interpret the message from reading text without knowing english reading properly.

Self-efficacy merupakan keyakinan siswa tentang kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas. Pada SMAN 2 kerinci tepatnya pada kelas X diketahui banyak siswa yang mengerjakan pr disekolah, dan ragu dengan argumen mereka sendiri pada saat diskusi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara self-efficacy siswa perempuan dengan self-efficacy siswa laki-laki. Adapun sampel pada penelitian ini yaitu berjumlah 80 orang siswa yang terbagi menjadi 40 siswa perempuan dan 40 siswa laki-laki.

Minat terhadap Laboratorium sangat penting untuk kegiatan pembelajaran kompetensi pratikum. penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang nya minat terhadap laboratorium yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat manajemen laboratorium dan kinerja pengelola. Diantara cara untuk meningkatkan minat yang baik adalah dengan memiliki manajemen dan kinerja pengelola yang baik. minat dapat ditingkatkan melalui manajamen dan juga kinerja pengelola itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Kemampuan pemecahan merupakan salah satu hal yang penting dalam kurikulum matematika. Penyelesaian masalah yang meliputi metode,prosedur dan strategi yang merupakan proses inti dan utama dalam kurikulum matematika. Kemampuan pemecahan masalah matematika diindonesia masih tergolong rendah. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah self efficacy dan self regulasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan self efficacy dan self regulation terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMAN 5 Kota Sungai Penuh.

Merdeka belajar merupakan bentuk upaya perbaikan pembelajaran yang memberikan kemudahan dan penyederhanaan untuk proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengimplementasikan konsep merdeka dalam pendidikan agama Islam di SDN 020/XI Koto Lebu. Pada penelitian ini akan membahas tentang konsep merdeka belajar yang diterapkan, cara guru dalam menerapkan dan hasil dari penerapan konsep merdeka belajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskripsif.

v ABSTRACT Titik Karmila 2022.

Untuk menjadikan sebuah bangsa yang berkualitas tentu aspek pendidikan menjadi kunci yang paling utama untuk mewujudkan hal tersebut. Peningkatan kemampuan berfikir tingkat tinggi telah menjadi salah satu prioritas dalam pelajaran di sekolah observasi awal di SMN 7 Kerinci pada pembelajaran biologi, dapat dijelaskan bahwa disekolah tersebut sudah menggunakan kurikulum 2013 hanya saja penggunaannya masih belum maksimal. Proses pembelajaran yang diterapkan masih berpusat pada guru (teacher centered) belum student center.