Penelitian ini berangkat dari pernyataan bahwa setiap susunan dalam al-Qur‟an pasti memiliki hikmahnya tersendiri. Salah satunya bahwa dalam al-Qur‟an sering disebutkan kata jin dan manusia (ins) secara bersamaan, pada suatu ayat terkadang jin disebutkan terlebih dahulu kemudian setelah itu baru manusia, begitu juga sebaliknya.Tetapi mayoritasnya adalah kata jin yang disebutkan lebih awal dari pada penyebutan kata manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkaphikmahAllah mendahulukan kata jin dari manusia pada sebagian ayat dan mengakhirkan kata jin di ayat yang lain dalam alQur‟an. Penelitian ini adalah jenis penelitianlibrary research atau pencarian pustaka dengan memakai metode maudhu‟i dengan melakukan analisis data,dari sumber buku, jurnal. Hasil pembahasan menunjukkan secara umum Allah ingin mengatakan bahwa ketika jin disebutkan lebih awal dari manusia itu menunjukkan jin lebih tua. Tetapi disatu sisi Allah menyandingkan jin lebih dulu bukan hanya bermakna lebih tua tetapi karena juga ada maksud lain sesuai dengan konteks pembicaraannya. Diantaranya yang pertama kejahatan jin lebih banyak dari kejahatan manusia. Kedua golongan jin lebih dulu masuk Neraka. Ketiga jin lebih tua. Keempat penghuni Neraka dan pendurhaka dari golongan jin lebih banyak. Kelima peran jin lebih besar dalam menolong nabi sulaiman. Keenam penggoda/penyesat pertama kali dari kalangan jin. Ketujuh Ibadah jin lebih baik dan lebih banyak. Kedelapan memberikan kabar kepada kaum musyrikin yang kebanyakan menyembah jin. Kesembilan Jin mempunyai kemampuan lebih besar dalam mengarungi angkasa. Sedangkan kata manusia yang didahulukan. Pertama manusia lebih bahaya ketika manusia telah beraksi. Kedua tantangan untuk membuat semisal dengan al-Qur‟an. Ketiga manusia lebih sering berbohong.
Deskripsi/Abstract
Koleksi
Subject
Files
skripsi doni aandika_0.pdf2.25 MB
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.