Penelitian ini dilatar belakangi oleh realita kehidupan khususnya umat Islam, masih banyak dari mereka yang menganggap bahwa pasangan yang baik itu adalah paras yang rupawan, harta yang berlimpah dan jabatan yang tinggi. Hal ini terlihat bahwa yang mereka alami belum sepenuhnya memahami yang sudah dijelaskan Allah dalam al-Qur‟an. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Islam dan tafsir al-Munir memandang pasangan hidup yang baik. Dengan tujuan agar dapat melihat lebih luas mengenai pasangan hidup yang baik dalam al-Qur‟an maupun dalam pandangan mufassir. Penelitian ini menggunakan metode tematik dengan mengambil satu tema kemudian mengumpulkan ayat-ayat yang membahas tema itu, kemudian dilanjutkan dengan menyimpulkan serta menganalisa tafsiran mufassir terhadap ayat sesuai dengan tema yang ditentukan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam Tafsir al-Munir, mendirikan bahtera rumah tangga yang bahagia haruslah memerlukan pengertian, pengorbanan yang teramat dalam. Karena dalam membina rumah tangga selain kewajiban memberikan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, juga bersangkutan dengan kualitas serta pengabdian yang dihadirkan oleh pasangan yang bersangkutan. Pasangan yang baik itu, mampu menghadirkan ketentraman bagi orang yang menempuh bahtera rumah tangga. Allah SWT. menganugerahkan rasa kasih sayang, mahabbah, cinta kasih yang hadir di antara pasangan agar saling membantu di dalam menelusuri pahit manisnya lika-liku kehidupan. Membangun bahtera rumah tangga tidak hanya terpaku pada hal-hal yang bersifat rohani saja sehingga melupakan hal-hal yang berkaitan dengan materi, seperti hal nya keturunanan. Kebahagiaan dan kesejahteraan yang dimiliki oleh pasangan suami isteri tidak akan terasa lengkap jika tidak diberkahi keturunan yang berkualitas sebagai sarana di dalam melengkapi pengabdian kepada Allah SWT.
