Skripsi ini membahas tentang “Term Tijarah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Tafsir Al-Munir)”. Permasalahan pokok yang muncul dalam skripsi ini adalah Bagaimana penafsiran atau pemahaman Wahbah Az-Zuhaili tentang ayat-ayat tijarah dalam Tafsir Al-Munir. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan term tijarah dalam Al-Qur’an yang dijabarkan kepada dua sub masalah, yaitu: Pertama, Menjelaskan term-term tijarah dalam Al-Qur’an. Kedua, Bagaimana penafsiran Wahbah Az-Zuhaili tentang ayat-ayat tijarah dalam Tafsir Al-Munir. Penelitian ini merupakan penelitian library research (kepustakaan). Untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode Tafsir tematik (Maudhu’i), yaitu menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara menghimpun ayat-ayat dari berbagai surah yang berkaitan dengan satu topik atau tema yang ingin dibahas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tijarah mempunyai dua pengertian, yaitu: Pertama, Term tijarah dalam Al-Qur’an yang memiliki makna perdagangan secara material, yaitu suatu proses perdagangan atau perniagaan yang keuntungannya berupa materi, dapat dilihat atau diindera berupa barang dan yang semisalnya. Kedua, Term tijarah dalam Al-Qur’an yang memiliki makna perdagangan non materil, yaitu suatu proses perdagangan atau perniagaan selain mendapatkan keuntungan secara materi, seseorang juga akan mendapatkan keuntungan yang non meteri yaitu sesuatu yang tidak dapar dilihat atau diindera baik berupa pahala, balasan kebaikan, maupun surga dan semisalnya di akhirat. Wahbah Az-Zuhaili memberikan penafsiran bahwa hendaknya seorang pelaku perdagangan/bisnis dalam menjalankan aktivitas perdangangan harus sesuai dengan syariat dan menghindari dari menghalalkan segala cara untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi yang paling penting adalah mencari keridhaan dan mencapai keberkahan atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.
