Proses pembelajaran masih terpusat pada guru dan kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapat yang mereka miliki. Siswa merasa kesulitan dan belum terbiasa dalam menyelesaikan soal non-rutin yang menuntut jawaban bersifat terbuka (open ended), serta beberapa siswa merasa tidak senang dan takut belajar matematika dan pembelajaran matematika disampaikan dengan metode yang kurang bervariasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Sungai Penuh dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Treffinger dalam pembelajaran matematika, (2) kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Sungai Penuh tanpa menggunakan penerapan model pembelajaran Treffinger, (3) Efektivitas model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertempat pada SMP Negeri 6 Sungai Penuh dilakukan pada kelas VIII. Metode penelitian yang digunakan ialah Metode Kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas, sedangkan sampel terdiri dari dua kelas. Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan model pembelajaran Treffinger pada pembelajaran matematika mempunyai tingkat berpikir kreatif yang baik, terlihat dari sistematika dalam menjawab soal serta masalah. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran Treffinger pada pembelajaran matematika mempunyai tingkat berpikir kreatif yang kurang baik, terlihat dari sistematika dalam menjawab soal serta masalah dengan model pembelajaran Treffinger mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap cara berpikir kreatif siswa. Kemudian hasil dugaan peneliti memang benar adanya setelah di uji dengan analisis uji t didapat kesimpulan bahwa model pembelajaran Treffinger efektif dalam meningkatkan proses berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Sungai Penuh. Berdasarkan hasil penelitian, penulis sarankan agar semua pihak baik siswa, guru dan calon guru mata pelajaran matematika maupun pihak sekolah agar dapat lebih meningkatkan kondisi yang telah ada sekarang menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang.