Matematika

Dikutip oleh (Rusliah, 2016) bahwa dengan adanya budaya manusia dapat menjadikan budaya sebagai sumber pengetahuan yang membahas tentang pendidikan melalui kebudayaan diistilahkan dengan etnomatematika. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif melalui pendekatan etnografi dengan menggunakan teknik triangulasi dengan tiga tahap pelaksanaan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini ialah terdapat beragam aspek etnomatematika pada aktivitas menganyam yaitu aspek menghitung, mengukur, mendesain, dan menjelaskan, serta terdapat materi matematika yaitu pola bilangan, geo

Terdapat Perbedaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan model pembelajaran konvensional Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, sedang dan tinggi.

Dalam pembelajaran matematika tidak terlepas dari suatu kebudayaan salah satunya rumah tradisional. Pembelajaran matematika yang mengaitkan kebudayaan diistilahkan dengan etnomatematika. Melalui ekplorasi unsur-unsur geometri pada rumah tuo Suku Batin Rantau Panjang akan dideskripsikan konsep matematika dan aktivitas etnomatematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi, teknik pengumpulan data diperoleh dari tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan unsur-unsur geometri pada rumah tuo Rantau Panjang.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut peserta didik bukan hanya memiliki pengetahuan yang luas akan tetapi juga memiliki keterampilan yang profesional. Penggunaan media pembelajaran secara daring menggunakan Wa Grup belum memperoleh hasil yang maksimal dan media yang digunakan masih kurang menarik dan belum inovatif.

Penelitian ini membahas tentang Learning Trajectory. Tujuan penelitian ini adalah untuk desian learning trajectory yang valid dan praktis untuk mendukung pemahaman siswa dalam memfaktorkan persamaan kuadrat dengan menggunakan blok aljabar.

Penelitian ini bertjuan untuk menghasilkan video blog (vlog) dengan pendekatan kontekstual yang valid dan praktis sebagai media penunjang pembelajaran matematika secara daring. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan menggunakan model penelitian plomp. Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri 1 Kerinci dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli meliputi aspek materi dan aspek media diperoleh hasil berturut-turut 0,817 dan 0,877 dengan kategori valid.

Validitas media (produk) berkaitan dengan kelayakan dari produk yang akan di ujicobakan. Sehingga pada penelitian ini produk yang dikembangkan dinilai kevalidannya oleh ahli media dan ahli produk. Adapun hasil validasi media (produk) diperoleh rata-rata indeks validitas pada kategori valid sehingga dapat disimpulkan HLT berbasis Realistic Mathematics Education dapat diujicobakan. Suatu media (produk) pembelajaran yang baik hendaknya juga bersifat praktis.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media desain desain pembelajaran berbasis Kahoot yang berkualitas dengan indikator: (1) kevalidan, (2) kepraktisan, (3) keefektifan ditinjau dari kemampuan koneksi matematis siswa.

Kesulitan belajar dapat diterjemahkan dari fenomena dimana siswa mengalami kesulitan ketika mereka gagal mencapai tingkat kualifikasi tertentu untuk hasil belajar yang didasarkan pada besarnya kriteria keberhasilan yang dinyatakan dalam tujuan pendidikan atau tingkat perkembangan.

Berdasarkan observasi pra penelitian yang telah dilakukan pada siswa Di SMAN 5 Kota Sungai Penuh Pembelajaran saat ini mengacu pada kurikulum 2013 hasil revisi. Secara umum kurikulum ini menekankan bahwa pembelajaran yang berlangsung di kelas berpusat kepada siswa dan peran guru hanyalah sebagai fasilitator. Namun terkadang juga menerapkan situasi diskusi kelompok pada proses pembelajaran, tetapi diskusi yang terjadi tidak melibatkan seluruh anggota kelompok. Hal ini terlihat dari keaktifan seluruh anggota kelompok yang masih kurang.