Pendidikan

1. Pembelajaran kontekstual mata pelajaran PAI di SMP Negeri 25 Kerinci sudah berjalan sangat lancar, dapat dikatakan demikian, karena dari semua aspek dan komponen-komponen pembelajaran konteksual sudah diterapkan dengan baik. Siswa secara aktif terlihat dalam proses pembelajaran, guru mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara belajar sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2.

1. Pengaruh metode tanya jawab di kelas VII di SMP 22 Kerinci adalah sebesar 50% tergolong kedalam kategori sedang. 2. Minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kerinci adalah sebesar 60% tergolong kedalam kategori sedang. 3. Variabel Y dipengaruhi oleh variabel X sebesar 58% dan 42% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tingkat pengaruhnya adalah cukup kuat

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sungai Penuh pada guru Pendidikan Agama Islam, dapat ditarik kesimpulan: a. Proses belajar dan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Sungai Penuh a.

Desa tanjung pauh hilir merupakan desa Induk yang telah di mekarkan menjadi empat desa yaitu desa Pondok Siguang, Permai Baru, Serumpun Pauh dan Tanjung Pauh Hilir berdiri pada tahun 1928. Desa Tanjung Pauh Hilir terdiri dari tiga dusun yaitu: Dusun Baru Indah, Dusun Lamo, Dusun Tengah. Di Desa ini juga terdapat banyak orang tua yang berkarir baik itu sebagai guru, karyawan, buruh pabrik dan sebagainya. Di sekitar wilayah sungai penuh banyak perkatoran- perkatoran, pertokoan dll.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kembali keaktifan belajar siswa pasca pembelajaran daring yang menurun. Keaktifan adalah kegiatan belajar yang bersifat fisik maupun mental, yaitu dengan cara berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat di pisahkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah mendeskripsikan atau menganalisis suatu penelitian yang menekankan pada pemahaman masalah-masalah sosial berdasarkan kondisi nyata yang kompleks dan rinci, baik individu maupun kelompok.

1. Kondisi budaya baca Qur’an di Desa Kampung Dalam Kecamatan Hamparan rawang masih rendah, membaca al-qur;an hanyya di lakukan oleh para anak-anak saja, sedangkan orang dewasa selainsibuk bekerja juga lebih memilih untk berhiburan seta aktivitaslainnya di banding membac al-Qur’an, begitu pulang dengan anak-anak tekadang lebih memilih bermain daraipada pergi mengaji 2.

Berdasarkan penyajian data dan analisis data penelitian yang berjudul “Pengaruh Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebuayaan Islam Di MTs Negeri 1 Kota Sungai Penuh” maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa kelas VII Di MTs Negeri 1 Kota Sungai Penuh, juga tergolong dalam kategori baik, Hal ini dilihat dari data nilai siswa yang didapatkan dari guru bidang studi sejarah kebudayaan islam. Berdasarkan data tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa khususnya dilihat dari nilai mid semesternya sudah baik, 2.

Berdasarkan penyajian data dan analisis data penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Majelis Taklim Terhadap Pembentukan Sikap Keagamaan di Desa Lawang Agung Kota Sungai Penuh” maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan Majelis Taklim Syatariah merupakan Kegiatan yang mana ada penceramah yang menyampaikan materi tentang ilmu dan ajaran agama seperti akhlak, fiqih, dan sejarah kebudayaan Islam dan disertai dengan metode mendengarkan dan Tanya jawab, kegiatan Majelis Taklim ini dilaksanakan pada hari Sabtu ba’da Shalat Ashar.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis jabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 7 Sungai Penuh, jika dilihat kondisi akhlak siswa cukup baik. Walaupun masih banyak siswa-siswi yang nakal, melawan guru, mengganggu teman saat jam pelajaran maupun luar kelas, serta cabut saat jam pelajaran. Kondisi akhlak siswa untuk sekatrang ini kalau sebelum dua tahun yang sudah bisa di bilang baik, siswa sopan dan santun. Kalau sudah dua tahun ini kondisi akhlak siswa merosot.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu memilih media pembelajaran yang baik dan dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa. Seseorang guru harus memilih media yang sesuai dari proses pembelajaran, sehingga dengan adanya media pembelajaran peserta didik akan lebih semangat memahami pelajaran yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan media yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran serta membantu siswalebih mudah memahami materi pelajaran sehingga akan meningkatkan minat belajar siswa.