Pendidikan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya taman kanak-kanak yang menggunakan media berbasis multimedia dalam pembelajaran, yang biasanya seorang anak usia 5-6 tahun hanya bermain disekolah dengan mainan-mainan pada umumnya tetapi di Aisyah Islamic Preschool dikenal dengan sekolah abad 21, menjadikan kemajuan zaman sebagai kemajuan juga pada media pembelajaran agar anak-anak tau perubahan zaman tidak hanya berdampak negatif tetapi juga bersifat positif, tentunya ada bimbingan dari guru-guru supaya anak-anak tidak menyalah gunakan akan kemajuan teknologi, yang biasanya anak-anak hanya

salah satu sekolah yang berusaha mengupayakan pendidikan karakter religius adalah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Kayu Aro lindung jaya yang mana dalam implementasian karakter religius yang dilakukan dapat dilihat melalui beberapa kegiatan yang diimplementasikan seperti pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan agama islam yang dilakukan dan beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan seperti pelaksanakan yasinan yang dilakukan setiap minggunya. Pelaksanaan penelitian menggunakan Metode kualitatif dalam proses penelitian, penggunaan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang menggun

Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah di SMAN 1 Kerinci menjandi tolak ukur untuk perkembangan dan peningkatan pembelajaran terutama profesionalisme dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Kerinci. Tujuan penelitian adalah 1) Mendiskripsikan pelaksanaan supervisi akademik terhadap kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Kerinci.

Kenakalan siswa adalah suatu bentuk perbuatan yang melanggar norma, aturan, hokum, kenakalan siswa sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk yaitu berkelahi, merokok tidka hadir kesekolah tanpa keterangan, tidak memakai seragam sekolah sebagaimana mestinya , dan tidak mematuhi aturan yang ditetapkan sekolah. Faktor penyebabnya pun beragam, mulai dari kurangnya pengawasan orang tua maupun salah pergaulan.

Dalam pembelajaran baca tulis Alquran di TPA Almunawarah oleh guru hanya terpacu dengan menyalin sebuah teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab, sedangkan metode imla digunakan mengatasi kesulitan belajar anak dengan penerapan metode imla’ dapat menjadi solusi untuk menyeselaikan permasalahan baca tulis alquran.

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan merupakan kondisi pembelajaran yang diidam-idamkan oleh siswa, apabila siswa bersemangat dan memiliki antusias tinggi dalam pembelajaran tidak dipungkiri hasil belajar siswa akan meningkat. Adapun untuk memperoleh pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan media salah satunya media yang belajar sambil bermain yaitu game Quizizz. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X dengan menggunakan aplikasi Quizizz.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang masih banyak mengalami buta aksara Al-Qur’an, sehingga siswa perlu mengikuti program yang ada di Madrasah.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya siswa yang menunjukkan sikap- sikap serta tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) Emotional Intelligence Siswa, 2) Self Control Siswa, 3) Hubungan Emotional Intelligence dengan Self Control Siswa di SMP Negeri 24 Kerinci. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan populasi penelitian seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 24 Kerinci yang berjumlah 78 orang.

Manajemen kewirausahaan di panti asuhan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan pembekalan keterampilan kewirausahaan anak asuh, berkenaan dengan hal ini pengurus panti asuhan yang bertugas sebagai manajer di panti asuhan harus mengetahui bagaimana cara mengatur panti asuhan sesuai dengan prosedur dan unsur-unsur manajemen yang ada, sehingga apapun yang ingin dicapai selama kepengurusan dapat berjalan dengan efektif dan efisien Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Kendala dalam pembelajaran pedidikan agama islam di kelas X MIPA SMA Negeri 6 Kerinci adalah siswa belum dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran hanya berjalan satu arah, siswa jarang mengajukan atau menanggapi pertanyaan dari guru meskipun guru sering memberikan kesempatan, dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).