Skripsi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas penggunaan model pembelajaran Quantum Learning disertai Mind Mapping terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MTsN 2 Kerinci, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen dan desain penelitian ini adalah True Experimental dengan Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTsN 2 Kerinci yang berjumlah 5 kelas.

Keywords: Reading Comprehension, RCRR Strategy, Recount Text Based on research conducted at SMPN 18 Kerinci, it can be seen that the value of reading comprehension in English subjects is still below the KKM, this is because learning carried out by teachers still uses conventional and less innovative learning models. English learning activities only contain routine activities based on teacher instruction and it has become a habit that has been carried out for years, because the teacher does not use learning media, many teachers use the lecture method.

Dakwah merupakan salah satu bentuk komunikasi, dimana informasi atau pesan yang disampaikan bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam. Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak penggunanya. Selain itu, Instagram merupakan media sosial yang cocok untuk dijadikan medium dakwah. Fenomena dakwah di Instagram makin berkembang pesat. Instagram bisa digunakan untuk menyebarkan propaganda dan pemikiran.

Penelitian ini berangkat dari pernyataan mengenai kesetaraan gender masih banyak ditemui disikriminasi dan ketidakadilan terhadap kedudukan perempuan dengan adanya kecenderungan penafsiran pada tafsir klasik yang lebih condong pada kaum laki-laki hal ini menimbulkan rasa ketidakadilan. sehingga budaya patriarki yang menguasai budaya di masyarakat mengakibatkan ketidaksetaraan gender menyebabkan wanita terbelenggu serta terdiskriminasi oleh sebab itulah para kaum perempuan moderen berusaha untuk memahami ayat-ayat terkait keperempuan atau wanita secara menyeluruh atau komprehensif.

Terdapat Perbedaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan model pembelajaran konvensional Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, sedang dan tinggi. Adanya Interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing dan konvensional dengan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep

Motivasi belajar adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar berperan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan atau gagalnya perbuatan belajar siswatersebut. Hasil belajar merupakan apa yang dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti pada penyajian dan analisis data diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pendidikan agama islam dalam lingkungan keluarga siswa SMP Negeri 21 Kerinci masih kurang dikarenakan masih banyak oarng tua yang menunjukkan mereka sangat berharap sekolah bisa membentuk perilaku anak mereka tanpa disadari mereka memiliki peran penting dalam pembentukan perilaku anak. 2.

Latar belakang penelitian ini adalah dalam pembelajaran membaca Al- Qur‟an di Taman Pendidikan Al-Qur‟an Al-Hidayah Desa Mukai Pintu. bacaan Al-Qur‟an si anak hanya lancar di mulut saja, mereka belum bisa membaca dengan memperhatikan makhrajul huruf, seperti belum bisa membedakan mana huruf sa, sya, dza, za, tsa, sho, dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka hanya sekedar membaca tanpa mengetahui makhraj huruf dan tajwidnya sehingga masih jauh dari apa yang diharapkan. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci Tahun Pelajaran 2021/2022, diperoleh informasi bahwa hasil belajar biologi masih rendah dan nilai rata-rata siswa masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya siswa yang cendrung diam dan kurang aktif, siswa beranggapan bahwa kelas sebagai tempat yang membosankan, kurangnya minat belajar dan konsentrasi siswa saat proses belajar mengajar, serta kurangnya perhatian guru terhadap gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.