Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar aktivitas siswa berbasis penemuan terbimbing yang valid dan praktis sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar peserta didik kelas VII pada materi Segitiga.
Mathematics and culture are interrelated to each other, which are found in everyday life. Various mathematical concepts can be explored and found in culture. Mathematical concepts can be seen in cultural products in the form of artifacts such as the Masjid Agung Pondok Tinggi. The Masjid Agung Pondok Tinggi can be a source of learning mathematics, because there are concrete mathematical concepts that are immediately seen by students.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitianya adalah siswa kelas IX A MTs Paulau Pandan yang berjumlah 22 orang. Didalam penelitian ini untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan kemampuan awal dalam meyelesaikan soal geometri. Untuk mengungkapkan hal tersebut dilaksanakan tes dan wawancara. Pada tes kemampuan berpikir kreatif terdapat 4 orang siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, 15 orang siswa yang memiliki kemampuan awal sedang, dan 3 orang siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi .
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui (1) pengaruh adversity quotient terhadap kemampuan penalaran statistik siswa; (2) pengaruh self-efficacy terhadap kemampuan penalaran statistik siswa; (3) pengaruh adversity quotient dan self-efficacy terhadap kemampuan penalaran statistik siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sungai Penuh pada tahun ajaran 2020/2021 dengan populasi kelas X. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumalah 38 siswa dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar siswa di SMP Negeri 02 Kerinci. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data dari hasil penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Kerinci yang berjumlah 46 siswa. Dengan menganalisis kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar siswa subjek dipilih berdasarkan penggolongan gaya belajar.
Banyaknya siswa yang tidak berpartisipasi dalam proses pembelajaran matematika secara daring menyebabkan guru sulit untuk mengontrol siswa dan juga sulit untuk menciptakan kedisiplinan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, kendala-kendala yang menghambat pembelajaran matematika menggunakan edmodo. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitiannya grounded theory.
Jenis Kesulitan belajar matematika pokok bahasan lingkaran pada siswa kelas VIII di MTs Swasta Lhulo Kecamatan Bukit Kerman adalah: kesulitan siswa dalam memahami maksud dari soal pada materi lingkaran, kesulitan siswa terkait dalam pemahaman soal cerita, kesulitan menjawab soal-soal yang berkaitan dengan konsep awal lingkaran, kesulitan dalam memahami konsep dari rumus luas dan keliling lingkaran, dan kesulitan menggunakan operasi hitung yang benar, sehingga walaupun rumus sudah benar hasilnya akan salah karena salah dalam operasi matematikanya.
Adanya wabah pandemi covid-19 mempengaruhi berbagai aspek dibidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Mendikbud turut mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi yaitu dengan mengalihkan pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran daring. Namun pelakasanaan pembelajaran tidak mudah dilakukan karena ada beberapa faktor yang menyababkan kecemasan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran daring.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memiliki self-confidence tinggi, sedang dan rendah. Subjek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan snowball sampling. Adapun subjek dalam penelitian adalah 6 orang siswa. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini diperoleh siswa dengan self-confidence tinggi juga memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis yang tinggi. Hal ini terlihat pada hasil tes dan wawancara, skor nilai rata-rata yang diperoleh 87,5 dan 83,3.
