Biologi

Materi fungi merupakan salah satu materi bahasan dalam mata kuliah mikrobiologi. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa Mahasiswa Tadris Biologi IAIN Kerinci kesulitan dalam memahami materi ini karena menggunakan nama ilmiah dan tidak biasa diucapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa IAIN Kerinci pada materi fungi dan faktor yang mempengaruhi kesulitan-kesulitan mahasiswa Tadris Biologi IAIN Kerinci dalam memahami materi fungi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

“Penerapan metode karya wisata sebagai metode terhadap pembelajaran biologi Pada Siswa Kelas VIIl DI SMP Negeri 6 Kerinci”, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut : 1. Metode karya wisata merupakan salah satu metode pembelajaran yang baik dan efektif yang penerapannya saling berkesinambungan dengan pembelajaran biologi yang berkaitan dengan alam. Penerapan metode karya wisata ini pada proses penerapannya dapat memberi hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang alat praktikum pada mahasiswa jurusan Tadris Biologi IAIN Kerinci.Variabel didalam penelitian ini adalah pengetahuan faktual (X1), konseptual (X2), prosedural (X3) dan alat praktikum (Y). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan. Pembelajaran yang pada awalnya tatap muka harus dilaksanakan secara online, sebagai bentuk kebijakan mengurangi korban pandemi. Whatsapp merupakan salah satu media komunikasi yang banyak digunakan dalam mendukung pembelajaran online. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat dan faktor kesulitan siswa dalam menjawab soal biologi dalam pembelajaran daring di SMA Negeri 4 SungaiPenuh.

1. Dari hasil analisa data yang dilakukan bahwa setelah diterapkan Strategi Belajar Mengulang (Rehearsal Strategies)penulis menemukan peningkatan hasil belajar, dimana pada kelas yang tidak menggunakan Strategi Belajar Mengulang (Rehearsal Strategies) diperoleh nilai rata-rata 10,17 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 Dari analisa data penulis lakukan bahwa dengan menggunakan Strategi Belajar Mengulang (Rehearsal Strategies)dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.

Hasil belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran yang diajarkan menggunakakan model pembelajaran Cooperative integrated reading and composition dengan media gambar di SMPN 4 Kerinci. Diperoleh rata-rata nilai tes dikelas eksperimen adalah 87.25 2. Hasil belajar IPA terpadu siswa, dalam proses pembelajaran yang tidak mengunakan model pembelajaran cooperative integrated reading and composition dengan media gambar di SMPN 4 Kerinci. Diperoleh ratarata nilai tes dikelas kontrol adalah 75.56 3.

1. Hasil analisis terhadap silabus dengan 13 butir analisis mendapatkan skor 64,42 % dalam hal ini dikatakan baik, indikator pencapaian kompetensi tidak dicantumkan didalamnya menjadikan pada butir analisis indikator hanya mendapatkan skor 1 2. Hasil analisis terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan 8 butir analisis mendapat skor 65,625 % dalam hal ini dikatakan baik, kesesuaian indikator dengan langkah-langkah pembelajaran mendapatkan skor terendar dari semua butir analisis 3. Hasil analisis terhadap Bahan Ajar dengan 3 butir analisis mendapatkan skor 75 %, dalam hal ini dikatakan cu

1. Tingkat Sikap Ilmiah (variabel X) siswa dari hasil statistik dianalisis bahwa data pernyataan penelitian adalah sebanyak 38 siswa dengan presentase 18% berada pada kategori sangat tinggi, siswa dengan presentase 40% berada pada kategori tinggi, siswa dengan presentase 26% berada pada kategori rendah dan siswa dengan presentase 16% berada pada kategori sangat rendah.

1. validasi dari ahli materi pembelajaran 0,75 (K) berada dalam kategori tinggi (valid). validasi dari ahli media pembelajaran 0,80 (K) berada dalam kategori sangat tinggi (valid). 2. penilaian dari guru bidang studi atau guru kelas 92 % berada dalam kategori sangat baik (praktis, dan (4) penilaian dari peserta didik 88,66 % dalam kategori sangat baik (praktis). 3. Hasil angket peserta didik menunjukan adanya dorongan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKPD berbasis saintifik.

1. Tanaman obat adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan yang bermanfaat dan berkhasiat untuk menyembuhkan penyakkit secara alami. Hal ini menunjukan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperhatikan perananya dalam penyelanggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, selain bermanfaat dan berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit secara alami.