Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMKN 1 Sungai Penuh. Subjek penelitian ini adalah guru dan juga siswa khususnya jurusan pemasaran. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode campuran, dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang belum spesifik dan materi pembelajaran bahasa Inggris yang masih bersifat umum, serta materi ESP belum tersedia di SMKN 1 Sungai Penuh.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik shadowing. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dan kuantitatif untuk mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Inggris IAIN Kerinci yang berjumlah 38 mahasiswa sebagai sampel yang diambil melalui teknik total sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan Pre-test dan Post-test. Instrumen pengumpulan datanya adalah listening yang diberikan sebagai pre-test dan post-test yang diberikan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Berdasarkan penyajian data dan analisis data penelitian yang berjudul “Pengaruh Minat Baca Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebuayaan Islam Di MTs Negeri 1 Kota Sungai Penuh” maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa kelas VII Di MTs Negeri 1 Kota Sungai Penuh, juga tergolong dalam kategori baik, Hal ini dilihat dari data nilai siswa yang didapatkan dari guru bidang studi sejarah kebudayaan islam. Berdasarkan data tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa khususnya dilihat dari nilai mid semesternya sudah baik, 2.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa Buku Pintar ‘Daun’ sebagai bahan ajar Morfologi Tumbuhan Mahasiswa semester 2 Jurusan Tadris Biologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (research and development) dari ADDIE. Tahap pengembangan dari model ADDIE terdiri atas (1) Analyze (2) Design dan (3) Develop.

Pengelolaan aktivitas pembelajaran oleh guru dapat dilihat melalui keterampilan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang merupakan perpaduan antara pemahaman materi ajar (Content Knowledge) dan pemahaman cara mendidik (Pedagogical Knowledge). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh guru IPA Terpadu di SMPN 1 Kerinci mempengaruhi keterampilan Pedagogical Content Knowledge (PCK), (2) Keterampilan Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru IPA, dan (3) Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam mengajar IPA.

Kemampuan Algebraic Thinking siswa dalam mata pelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap bentuk soal cerita yang menyebabkan siswa kurang terlatih dalam menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, dan penyebab lainnya yaitu penggunaan model atau pendekatan pembelajaran yang kurang tepat. Dari permasalah tersebut maka salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan algebraic thinking siswa adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL).

Berdasarkan penyajian data dan analisis data penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Majelis Taklim Terhadap Pembentukan Sikap Keagamaan di Desa Lawang Agung Kota Sungai Penuh” maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan Majelis Taklim Syatariah merupakan Kegiatan yang mana ada penceramah yang menyampaikan materi tentang ilmu dan ajaran agama seperti akhlak, fiqih, dan sejarah kebudayaan Islam dan disertai dengan metode mendengarkan dan Tanya jawab, kegiatan Majelis Taklim ini dilaksanakan pada hari Sabtu ba’da Shalat Ashar.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis jabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 7 Sungai Penuh, jika dilihat kondisi akhlak siswa cukup baik. Walaupun masih banyak siswa-siswi yang nakal, melawan guru, mengganggu teman saat jam pelajaran maupun luar kelas, serta cabut saat jam pelajaran. Kondisi akhlak siswa untuk sekatrang ini kalau sebelum dua tahun yang sudah bisa di bilang baik, siswa sopan dan santun. Kalau sudah dua tahun ini kondisi akhlak siswa merosot.