Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 3 Kerinci pada tahun ajaran 2020/2021 dengan populasi kelas VIII. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling atau seluruh populasi dijadikan sampel.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui (1) pengaruh adversity quotient terhadap kemampuan penalaran statistik siswa; (2) pengaruh self-efficacy terhadap kemampuan penalaran statistik siswa; (3) pengaruh adversity quotient dan self-efficacy terhadap kemampuan penalaran statistik siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sungai Penuh pada tahun ajaran 2020/2021 dengan populasi kelas X. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumalah 38 siswa dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling.
Latar belakang penelitian ini adalah hasil observasi yang menunjukkan bahwa ketrampilan berbicara siswa kelas VII MTsN 7 Kerinci masih rendah. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Ketika gurunya mengajar siswanya masih banyak yang ribut, siswa juga masih banyak yang belum memahami materi yang disampaikan, siswa merasa malu ketika berbahasa Arab, kurangnya motivasi belajar bahasa Arab, dikarenakan metode yang digunakan membuat mereka cepat bosan dalam belajar.
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama adan utama bagi anak. Dalam keluarga peranan orang tua sangatlah penting. Mereka merupakan model atau cermin bagi anak-anak. Oleh karena itu orang tua harus membiasakan, mengawasi, dan membina pendidikan agama pada anak-anaknya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk : 1). Mengetahui penerapan pendidikan keteladanan oleh keluarga pada anak usia dini. 2). Mengetahui penerapan pendidikan pembiasaan oleh keluarga pada anak usia dini. 3). Mengetahui penerapan pendidikan kisah atau cerita oleh keluarga pada anak usia dini.
Diketahui bahwa rata-rata skor minat belajar sebelum perlakuan pada kelas sampel yakni 𝜇1 = 59,57). Dengan rincian, peserta didik sebelum diberikan perlakuan memiliki minat belajar kategori tinggi berjumlah 3 peserta didik (14%), kategori sedang berjumlah 10 peserta didik (48%), dan kategori rendah berjumlah 8 peserta didik (38 %). Diketahui bahwa rata-rata skor minat belajar setelah perlakuan yakni 𝜇2 = 79,52.
Proses pembelajaran biologi dengan sistem daring yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di MTsN 5 Kerinci yaitu dengan sistem daring berbasis Whatsapp ditambahkan dengan metode ceramah melalui video pembelajaran, serta diskusi, tanya jawab, dan penugasan melalui WA Group. Proses pembelajaran daring terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa di SMP At-Thayyibah Kerinci adalah sekolah umum yang latar belakangnya sebagai sekolah yang bernuansa Islami. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pondok pesantren. Fokus dalam pembelajaran Bahasa Arab untuk kelas VII belum bisa terkendali secara baik, dikarenakan latar belakang sekolah dari siswa dan siswinya bukan lulusan dari MI. Banyak diantara peserta didik yang baru mengenal Bahasa Arab kemudian dalam pemikiran mereka bahwa bahasa Arab itu sulit dimengerti. Sehingga pembelajaran cenderung berjalan tidak efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar siswa di SMP Negeri 02 Kerinci. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data dari hasil penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Kerinci yang berjumlah 46 siswa. Dengan menganalisis kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar siswa subjek dipilih berdasarkan penggolongan gaya belajar.
Allah swt dalam banyak ayat menjelaskan bahwa kewajiban dalam menyeru umat tidak hanya dibebankan kepada para pendakwah, melainkan kewajiban seluruh umat. Diantara keseluruhan yang dimaksud adalah adanya peran serta antara Pemimpin dan Ulama. Pemimpin merupakan seseorang yang diberi kuasa dalam menata dan mengatur kehidupan bermasyarakat sesuai dengan aturan dan undangundang yang ada, sedangkan para ulama adalah sosok yang hadir di tengah masyarakat sebagai penuntun dan penerang dalam mengamalkan aspek-aspek ajaran agama yang telah diperintahkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya.
