Skripsi

Data dan fakta Menunjukkan banyaknya kasus intoleransi yang terjadi di lembaga pendidikan khususnya pada sekolah menengah di indonesia. Dengan demikian maka dibutuhkan solusi atau keniscayaan keberagaman yang menciptakan suasana keharmonisan dalam menjalankan kehidupan bernegara dan beragama dengan moderasi beragama. Sekolah menjadi medan arena utama salam menenguhkan nilai-nilai tersebut adalah melalui Pendidikan Agama Islam (PAI).

Pemimpinan adalah individu yang memimpin dan kepemimpinan merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dalam suatu kepemimpinan perlu adanya pendekatan yang disebut dengan gaya kepemimpinan, menurut Djoko Purwanto dalam Samsu, ”gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya secara efektif dan efissien”. Fokus penelitian ini adalah pada Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah.

Berdasarkan observasi awal di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Sungai Penuh diketahui bahwa kecerdasan emosional siswa masih sangat rendah. Hal ini terlihat pada saat kegiatan pembelajaran, masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan dan mendengar dengan baik penjelasan materi pelajaran dari guru dan melakukan aktivitas yang tidak menggambarkan kegiatan pembelajaran, seperti: menggangu teman dan mengobrol masalah pribadi. Selain itu, siswa menggangap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.

Penelitian ini di latar belakangi dari fenomena di zaman sekarang masih terlihat anak-anak hingga remaja yang belum bisa membaca ayat al quran dengan baik dan lacar terkhusus di desa Siulak Gedang. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan manajemen pengelolaan Rumah Quran Al-Hikmah dalam meminimalisir buta huruf quran di desa Siulak Gedang,manajemen pembelajaran serta mutu pengajar dan kurikulum yang di terapkan dalam upaya meminimalisir buta huruf quran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.

YouTube menjadi salah satu media pilihan para mad’u (pendengar) untuk mendapatkan pemahaman keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yaitu, Bagaimana pengaruh intensitas menonton konten pendidikan agama islam YouTube terhadap pemahaman keagamaan siswa kelas XI di SMKN 2 sungai penuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu Random Sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 53 orang.

Based on the problems above, the study is intended to know aboout the students problem in comprehending descriptive paragraph. This research, the researcher used a descriptive paragraph. It consisted 10 multiple choice question and 5 essay question. The purposes of this research were to know the students problems in comprehending descriptive paragraph, to know cause of factors the students problems in comprehending descriptive paragraph. The research used qualitative descriptive method and the technique to collect the data are test and interview.

Permasalahannya : Masih banyak ditemukan siswa yang rendah dan kurangnya tahu melafazkan ayat-ayat Al-qur’an dengan tajwid yang baik dan benar. Devinisinya adalah pemahaman tajwid panjang pendek dan makrojnya belum baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci.

Di dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19). Adapun inovasi pendidikan dalam menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif pada masa Covid-19 ini yakni dengan diterapkannya pembelajaran daring.

Skripsi merupakan suatu produk penelitian berupa karya ilmiah yang diwajibkan oleh Perguruan Tinggi kepada mahasiswa.Penulisan skripsi sangat penting bagi seorang mahasiswa untuk menunjukkan kapasitas pengetahuannya sampai sejauh mana penguasaan ilmu dan kemampuan untuk membuat karya tulis berdasarkan hasil pemikirannya.

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan siswa untuk memahami konsep matematika berdasarkan ideide yang telah dipelajari. Berdasarkan observasi awal di SMAN 6 Kerinci menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih bermasalah atau masih rendah, hal ini ditandai dengan ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pemahaman konsep matematis berupa soal fungsi eksponensial.