Konseling

Penelitian ini dilatar belakangi di dalam konteks proses belajar terlihat adanya fenomena peserta didik yang kurang mandiri dalam belajar sehingga mengganggu proses pembelajaran. Tujuan penelitian 1) Untuk mengungkap pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa SMAN 18 Merangin dalam belajar, 2) Untuk mengungkap pengaruh regulasi diri terhadap kemandirian siswa SMAN 18 Merangin dalam belajar, 3) Untuk mengungkap pengaruh pola asuh orang tua dan regulasi diri terhadap kemandirian siswa SMAN 18 Merangin. Metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional.

Berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian tentang perilaku membolos siswa dan peran pelayanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 11 Kerinci, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut: 1. Faktor penyebab terjadinya perilaku membolos siswa di SMP Negeri 11 Kerinci yakni : faktor dari dalam diri sendiri, faktor Keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor teman sebaya, dan faktor lingkungan masyarkat. 2. Akibat perilaku membolos yang dilakuan siswa SMP Negeri 11 Kerinci antara lain : siswa tidak dapat mengikuti pelajaran sehingga prestasinya kurang baik, siswa menjadi ana

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yaitu masih rendahnya kontrol diri siswa dalam penggunaan handphone, yang mana hal tersebut dapat berpengaruh negatif pada diri pribadi siswa.

Wanita yang berstatus sebagai single mother harus menjalankan peran ganda sebagai ibu sekaligus ayah. Dalam menjalani peran ini mereka terlibat dalam konflik-konflik yang tidak dapat dielakkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan konflik akibat kematian suami dan bentuk-bentuk pola pengasuhan anak yang dilakukan oleh single mother. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi.

Penelitian ini dilatar belakangi adanya indikasi remaja yang mengalami kecanduan game online. yang mana dapat berpengaruh negatif bagi remaja itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) Tingkat kecanduan game online pada remaja, 2) Pengaruh layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik self management terhadap kecanduan game online pada remaja.

Penelitian ini dilatarbelakangi masih ada fenomena siswa yang memiliki efikasi diri yang rendah. Apabila permasalahan tersebut tidak segera ditangani maka akan menyebabkan fenomena yang sama akan terjadi terus menerus.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yaitu banyak ditemukan siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ketika mencari pekerjaan tidak disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Banyak lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan yang tidak optimal dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki karena kurangnya pemahaman diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam karirnya dan cenderung semaunya saja.

Penelitian ini dilatar belakangi adanya indikasi anak yang mengalami kecanduan smartphone. Yang mana dapat berpengaruh negatif bagi anak itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: 1) Kondisi kecanduan smartphone pada anak di Desa Pelayang Raya sebelum dilaksanakan layanan penguasaan konten. 2) Kondisi kecanduan smartphone pada anak di Desa Pelayang Raya setelah dilaksanakan layanan penguasaan konten.

Penelitian ini dilatar belakangi dari tingkat kepercayaan diri siswa kelas VII yang terindikasi rendah di SMPN 4 Kota Sungai Penuh, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sekaligus mengetahui upaya Guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK) dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa menggunakan metode Show and Tell serta dapat mengetahui respon siswa kelas VII pada saat metode tersebut diterapkan. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif Deskriptif yang mana menguraikan data berdasarkan data yang ada dan penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama yaitu SMPN 4 Kota

Konsep diri merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi efektivitas belajar siswa disekolah, siswa yang berasal dari keluarga broken home terindikasi mempunyai konsep diri negatif yang tentunya memiliki dampak negatif terhadap siswa dalam perkembangannya.