Culture Shock atau guncangan budaya adalah reaksi umum yang dialami orang ketika pindah ke budaya atau tempat tinggal baru, seperti steres, deman, merasa dicuekin, tidak bisa berinteraksi sosial kerena kendala bahasa dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fenomena, contoh, faktor penyebab, dampak dan upaya mengatasi Culture Shock pada dosen IAIN Kerinci. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, informan 5 orang dosen IAIN Kerinci dan data dikumpulkan dengan cara wawancara terstruktur (guided interview). Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis dengan menggunakan model analisis interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian: fenomena culture shock pada dosen IAIN Kerinci dari luar meliputi beberapa tahapan, Pertama, tahapan honeymoon pada tahap ini dosen dari luar daerah merasa exited, senang, dan merasa sangat antusias saat memasuki lingkungan sosial baru sebagai dosen di IAIN Kerinci. Kedua, yaitu fase rejection, dimana dosen ada yang merasa shock, stress, tidak nyaman, atas bahasa dan lingkungan barunya di Kerinci. Ketiga, tahap Adjustment or Negotiation Stage dosen IAIN Kerinci yang berasal dari luar daerah adalah secara perlahan mulai beradaptasi dan Keempat, mastery stage, dosen dari luar daerah telah menguasai dan terbiasa dengan lingkungan dan budaya baru yang dia tinggali, merasa nyaman dan mampu mengatasi kesulitan yang awalnya dialami dalam beradaptasi. Contoh Culture Shock pada Dosen IAIN Kerinci dari Luar Daerah adalah merasa tidak nyaman, kesulitan berinteraksi sosial, stress, tidak tau apa yang harus dikerjakan, tempramen, merasa di cuekin. Faktor Penyebab Terjadinya Culture Shock pada Dosen IAIN Kerinci dari Luar Daerah yaitu: Kehilangan cues atau tanda-tanda yang dikenalnya, Putusnya komunikasi antar pribadi baik pada tingkat yang disadari disebabkan halangan, Krisis Identitas, Faktor Intra Personal kemampuan komunikasi, dan Variasi budaya mempengaruhi transisi dari satu budaya ke budaya lain. Dampak Culture Shock yaitu: Frustrasi, dan stereotipe negatif terhadap budaya barunya, munculnya rasa sakit secara fisik seperti demam, perubahan temperamen dan Upaya yang dilakukan oleh dosen IAIN Kerinci dari Luar Daerah untuk Mengatasi Culture Shock dengan cara berusaha beradaptasi dengan lingkungan sosial dan budaya melalui belajar bahasa dan menjalin hubungan sosial dengan dosen dari Kerinci.