Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi pada saat ini, permasalahan tingkah laku siswa pada saat ini bahkan dari masa sebelumnya selalu membutuhkan perhatian khusus dari orang tua dan guru. Karena generasi muda adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa. Selain orang tua yang berperan dalam mengatur cara anak berperilaku, guru memiliki tanggung jawab tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, namun juga memberikan pemahaman tentang perbuatan atau perilaku yang moral dan amoral, baik dan buruk, agar siswa terhindar dari bentuk kenakalan pada usia remaja. Fokus penelitian ini adalah : 1) Jenis-jenis dan faktor penyebab kenakalan siswa pada usia remaja di SMA Negeri 1 Kerinci. 2) Upaya guru PAI dalam mengurangi kenakalan siswa pada usia remaja di SMA Negeri 1 Kerinci. 3) Faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mengurangi kenakalan siswa pada usia remaja di SMA Negeri 1 Kerinci. 4) Perubahan yang dihasilkan setelah dilaksanakan upaya guna mengurangi kenakalan siswa pada usia remaja di SMA Negeri 1 Kerinci. Metode yang penulis terapkan ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Dalam proses mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat mendukung penguraian dari keadaan yang sebenarnya, disini penulis sertakan gambar dan lampiran sebagai pelengkap data. Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa upaya guru PAI dalam mengurangi kenakalan siswa pada usia remaja di SMA Negeri 1 Kerinci adalah dengan tindakan preventif, represif, dan kuratif, seperti memperbaiki spiritual siswa agar lebih dekat dengan Allah SWT dengan cara, mempetegas peraturan, mengaktifkan kegiatan-kegiatan keagamaan, memberikan suatu bimbingan kemudian nasehat, baik secara individu siswa maupun kelompok. Menegakkan disiplin sekolah. Serta memberikan sanksi berupa surat panggilan orang tua, home visit, skorsing, jika siswa sudah berkali-kali dibimbing dan di nasehati namun tidak kunjung berubah maka sanksi yang diterima adalah berupa drop out. Dengan adanya upaya tersebut menghasilkan perubahan positif yang ditandai dengan menurunya angka jumlah kasus yang dilakukan siswa, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pada catatan kasus siswa guru BK/BP.