Deskripsi/Abstract
Penelitian ini di latar belakangi adanya indikasi siswi yang mengalami perlakuan body shaming. Yang mana dapat berpengaruh negatif bagi siswi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penilaian siswi terhadap tubuhnya dan standar yang mereka anggap ideal; 2) Resiliensi siswi korban body shaming; dan 3) Dampak pengalaman resiliensi rendah yang dialami oleh siswi yang menjadi korban body shaming di SMA Negeri 1 Kota Sungai Penuh.
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang siswi. Adapun instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara menggunakan sampel bertujuan (purposive sample)dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan utamanya untuk menghasilkan sampel yang secara logis dapat dianggap mewakili populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses yang dialami terkait body shaming memang dipengaruhi oleh lingkungan dan melalui tahap yang hampir sama. Kelima informan ini menginternalisasikan penilaian lingkungan terhadap tubuhnya. Internalisasi yang dilakukan menyebabkan informan memperhatikan tubuh dan menjadikan tubuh sebagai obyek (self-objectification).Kelima informan memiliki kriteria tertentu untuk tubuh yang dianggap ideal untuk dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tubuh yang ideal adalah badan yang kurus ramping, tinggi dan yang wajahnya glowing. Glowing disini diartikan seperti wajah yang mulus, cerah dan bersih dari jerawat. Ada juga yang tidak memiliki kriteria khusus, namun baginya tubuh yang ideal itu adalah yang bisa memperbaiki diri lebih baik lagi, mengintropeksi diri, dan mengontrol apa-apa saja yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh diri sendiri.Body shaming yang dialami informanini cenderung menyebabkan mereka mengalami kecemasan,overthinking, malu keluar rumah dan bertemu orang-orang, tidak percaya diri, sering merenung, merasa sedih, kecewa, sakit hati, menghindar, tidak fokus belajar, insecure, dijauhi, dan sering menangis.Hal ini disebabkan karena resiliensi siswi yang rendah. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar bisa memperkuat penelitian yang berjudul resiliensi siswi lebih dalam apalagi berkaitan dengan subjek body shaming serta menambah variabel, memperluas populasi serta memperbanyak sampel.
Slot Demo
Slot Gacor
Slot Online
Slot Demo
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Slot Gacor
Koleksi
Subject
Files
SKRIPSI ASLI NURUL AZMI.pdf3.47 MB
Karya Lainnya
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.