Guru Pendidikan agama Islam belum menerapkan secara maksimal akhlak terpuji mahmudah pada siswa, ini terlihat dengan masih adanya berbagai permasalahan tentang akhlak mahmudah di SMP Negeri 1 Kerinci, dimana masih banyaknya siswa yang tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan peraturan yang dibuat di SMP Negeri 1 Kerinci. Seperti berpakaian kurang rapi, mengejek sesama teman, keluar masuk kelas tanpa permisi, berkelahi sesama siswa, dan masih ada siswa datang terlambat dan membolos sekolah. Selain itu Fasilitas penunjang dalam pembinaan akhlak siswa juga masih kurang seperti mushollah yang masih belum memadai sehingga membuat siswa harus shalat di masjid terdekat dengan sekolah. Jenis penelitian digunakan adalah penelitian kualitatif. lokasi penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Kerinci. Objek dan Subjek Penelitian. Sumber Data Primer, Sumber Data Sekunder. Informan penelitian kepala sekolah, guru PAI, dan siswa. Tehnik Pengumpulan Data, Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Instrumen Penelitian. Uji Keabsahan Data. Tehnik Analisis Data. Hasil penelitian dengan adanya pendidikan akhlak terpuji ini, maka tampak banyak perubahan yang terjadi pada diri siswa. Seperti sebelumnya dia minum dengan tangan kiri, sekarang sudah menggunakan tangan kanan. Sebelumnya bertutur kata yang kasar kemudian sekarang sudah berbicara dengan lemah lembut. Kesemuanya itu merupakan bukti-bukti sebuah perubahan pendidikan akhlak yang diterapkan. Tujuan utama pembinaan akhlak terpuji siswa melalui pembelajaran pendidikan agama Islam adalah pembentukan kepribadian pada diri siswa yang tercermin dari tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari, maka pembinaan akhlak terpuji tidak hanya menjadi tugas dari guru PAI seorang diri, tetapi dibutuhkan dukungan dari seluruh komunitas di sekolah, masyarakat, dan lebih penting lagi adalah orang tua. ada beberapa bentuk pembinaan akhlak terpuji siswa di SMP Negeri 1 Kerinci diantaranya: Pendidikan dengan keteladanan, Pendidikan dengan adat kebiasaan, Pendidikan dengan nasihat, Pendidikan dengan memberi perhatian, serta pendidikan dengan memberi hukuman.