Deskripsi/Abstract
Batik adalah corak atau gambar diatas kain yang dilakukan dengan
bahan lilin/malam sebagai perintang warna dan pembentukan motif.
Komponen penting dalam kegiatan membatik adalah pewarnaan. Sejak
zaman dahulu, sumber daya alam sudah memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan, salah satunya tumbuhan digunakan dalam kerajinan batik di
Desa simpang tiga hamparan rawang sebagai penghasil warna alami. Proses
membatik dari tumbuhan dapat dijadikan sumber belajar etnobotani.
Etnobotani sangat penting bagi kehidupan manusia agar pengetahuan
kearifan masyarakat tradisional dalam memanfaatkan tumbuhan tidak hilang
oleh pesatnya kemajuan modern.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tumbuhan yang
digunakan untuk pewarnaan alami pada kain batik. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskripsif. Pengumpulan data dengan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan
metode reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 jenis tumbuhan yang
digunakan sebagai pewarna alami batik yaitu tarum (Indigofera tinctoria),
Mangga (Mangifera indica L.), Kesumba kelling/bixa (Bixa orellana),
Kunyit (Curcuma domestica), Bakau (Rhizophora racemosa), Mahoni
(Swietenia mahagoni), Sirih (Piper betle), Jengkol (Archidendron P.),
Jambu biji (Psidium guajava L.), Pinang (Areca cathecu). Bagian organ
tumbuhan yang digunakan yaitu daun, biji, rimpang, buah, kulit. Warna
yang dihasilkan dari pengunaan organ tumbuhan tersebut yaitu warna biru,
cokelat kehijauan, abu-abu, kuning, merah bata, cokelat hingga jingga.
Tumbuhan sebagai pewarna alami batik dapat dijadikan sebagai sumber
belajar biologi dengan materi keanakearagaman hayati, struktur sel fungsi
organ, pengelompokan makhluk hidup dan taksonomi tumbuhan pada
tingkat SMP, SMA & Perguruan tinggi.
Koleksi
Subject
Files
Karya Lainnya
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.