Fenomena kemerosotan akhlak generasi muda saat ini tidak sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia yang menginginkan manusia berakhlak mulia. Oleh karenanya dibutuhkan pembinaan akhlak salah satunya melalui metode keteladanan yang bisa didapati pada tokoh Muhammad Al-Fatih yang dikenal sebagai sosok kesatria muda Islam yang baik spritualnya. Maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apa saja nilai akhlak yang terdapat pada Muhammad Al-Fatih kemudian bagaimana relevansinya terhadap tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian studi tokoh melalui pendekatan literatur atau kepustakaan. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan menggunakan teknik analisis isi sebagai teknik analisis data. Penelitian ini menemukan bahwa nilai akhlak yang terdapat pada biografi Muhammad Al-Fatih meliputi akhlak pribadi (menjaga rohani, akal dan jasmani), akhlak beragama (tauhid, takwa, dzikrullah, tawakal), akhlak Berkeluarga (berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada saudara), akhlak bermasyarakat (tolong menolong, menepati janji) dan akhlak bernegara (menegakkan keadilan, menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, mewujudkan kemaslahatan umat). Nilai-nilai akhlak Muhammad Al-Fatih tersebut relevan dengan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 3 Pasal 2 yaitu beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, demokratis dan bertanggung jawab sehingga sosok Muhammad Al-Fatih dapat menjadi acuan dalam dunia pendidikan terkhusus dalam pembinaan akhlak.