Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan analisis regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui (1) pengaruh konsep diri terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika; (2) pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika; (3) pengaruh konsep diri dan pergaulan teman sebaya terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sungai Penuh pada tahun ajaran 2020/2021 dengan populasi kelas VIII.

Majelis ta’lim merupakan sebuah wadah dalam pembentukan kepribadian yang agamis guna memperkuat ilmu pendidikan agama dalam diri seseorang.

penelitian ini dilakukan karena latar belakang adanya beberapa siswanya belum ada kesadaran akan sampah, dan sikap saling mengingatkan antara sesama siswa maupun guru akan kebersihan lingkungan sekolah antar sesama siswa di lingkungan sekolah.oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi karakter peduli lingkungan dalam pembelajaran pai yang di lihat dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan evaluasi pembelaran di SMAN 1 kota sungai penuh.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang yang bertujuan untuk penguatan karakter religius siswa melalui pembelajaran pendidikan agama islam. Informan penelitian ini adalah Guru PAI, Tenaga Pengajar, Guru Bk dan siswa kelas x . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 cara yaitu metode observasi yang dilakukan oleh penelitisecara langsung terhadap objek yang akan diteliti dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak sarana dan prasarana.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perilaku pasif peserta didik, proses pembelajaran belum berfokus pada peserta didik dan antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kurang. Ini berhubungan dengan metode pembelajaran yang digunakan pendidik yang kurang bervariatif. Hal yang dilakukan adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya melalui metode joyfull learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode joyfull learning terhadap kemampuan bekerja sama siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Kemampuan komunikasi IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran DMR (Diskursus Multy Reprecentacy) di kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Penuh diperoleh rata-rata sebesar 80,50 dengan simpangan baku 7,61 dan dikategorikan sangat baik 2. Kemampuan komunikasi IPA siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran DMR (Diskursus Multy Reprecentacy) di kelas VIII SMP Negeri 4 Sungai Penuh diperoleh rata-rata sebesar 63,80 dengan simpangan baku 5,01 dan dikategorikan cukup 3.

Selama masa pandemi covid 19 SMP Negeri 26 Kerinci mengupayakan pelaksanaan pembelajaran secara daring atau PJJ untuk mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa prestasi belajar IPA siswa kelas VIII di SMP Negeri 26 Kerinci masih rendah dikarenakan sulitnya siswa dalam mengoperasikan aplikasi dalam pembelajaran daring sehingga pembelajaran tidak dapat diikuti dengan baik.

keterampilan mengajar guru biologi dapat dikatakan sangat baik sehingga motivasi belajar siswa menjadi meningkat yang dapat dikatakan dalam kategori baik. Dalam pembelajaran guru sebagai fasilitator untuk membimbing siswa dalam belajar sehingga hal ini sangat memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar sebab dia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk mencari informasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keterampilan mengajar guru biologi terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 6 Sungai Penuh.

Penggunaan metode ice breaking disertai media belajar kreatif berbasis ecopreneurship siswa di SMA N 3 Sungai Penuh sangat dibutuhkan, agar proses pembelajarannya tidak vacum dan membosankan. Terutama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari interaksi siswa ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas. Guru hanya fokus menjelaskan materi yang di ajarkan tanpa memperhatikan apakah siswa juga memperhatikan guru di depan kelas atau tidak.

Selama proses pembelajaran daring siswa tidak terlepas dari problematika yang ada dilingkungan belajar, dan hal yang kerap kali dialami siswa salah satunya adalah rasa bosan saat belajar. Rasa bosan selama proses pembelajaran daring dapat membuat kejenuhan dalam belajar itu sendiri. Kejenuhan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan hilangnya konsentrasi siswa dalam proses belajar.