Kurikulum 2013 menuntut digunakannya pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sedangkan kenyataan yang terjadi di lapangan pembelajran masih terpusat pada guru. Kemampuan penalaran statistis cukup penting di era global ini dan jarang diteliti. Oleh karena itu digunakan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan penalaran statistis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran statistis siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan proses pembelajaran berbasis masalah serta kemampuan penalaran statistis siswa yang mengikuti proses pembelajaran biasa di kelas VIII SMP Negeri 35 Kerinci. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen desain Quasi Experimental bentuk The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Kerinci dan sampel dipilih menggunkan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 27 orang siswa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan 27 orang siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes penalaran statistis. Pengolahan data pada tes akhir dilakukan melalui uji hipotesis menggunakan uji t yang dihitung menggunkan SPSS. Pada tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05 diperoleh nilai signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi < α = 0,05 berarti hipotesis penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan penalaran statistis siswa