Untuk mewujudkan masyarakat madani diperlukan upaya pembaharuan pendidikan Islam, di antaranya menurut Muhaimin adalah sebagai berikut: 1. Mengenai pengembangan kurikulum diatas dapat disimpulkan bahwa, satu pihak ada yang menekankan pada isi pembelajaran atau mata kuliah, sedangkan di pihak lain lebih menekankan pada proses, tujuan pembelajaran dan pengalaman belajar. Disamping itu, pengembangan kurikulum model muhaimin ini, juga menekankan pada aspek pengalaman belajar dan mengajukan kepada lembaga pendidikan dan tenaga pendidik untuk dapat menfasilitas gerak kemajuan pendidikan peserta didik, sehingga nilai-nilai pendidikan Islam yang sudah ditanamkan kepada peserta didik dapat dijalankan yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan dan berikutnya menjadi sebuah kebutuhan. 2. Pengembangan Perguruan Tinggi Islam, yaitu dengan berupaya mengembangkan cabang-cabang keilmuan pada masing-masing lembaga pendidikan itu. Disamping itu Jurusan atau Fakultas Tarbiyah harus menjadi pusat pengembangan pendidikan Agama Islan yang mampu mengantisipasi dampak era globalisasi terhadap perilaku, sikap mental dan budaya masyarakat setempat, serta memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam di daerah setempat. 3. Paradigma Pendidikan Islam, Dasar paradigma pendidikan Islam identik dengan dasar Islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadis. Al-Qur’an dan Al-Hadis merupakan dasar paradigma pendidikan Islam karena di dalamnya dimuat sejumlah penjelasan konsepsional yang mempunyai nilai penting, guna mengembangkan pendidikan Islam, terutama tentang konsep manusia yang dibutuhkan dalam paradigma pendidikan. Sebagai dasar pendidikan Islam, Al-Qur’an dan Al-Hadis adalah rujukan untuk mencari, membuat, dan mengembangkan paradigma, konsep, prinsip, teori dan teknik pendidikan Islam.
