Penelitian ini dilakukan karena Mahasiswa yang berlatar belakang broken home memiliki kriteria permasalahan yang berbeda-beda hal ini dibuktikan pada keluarga mahasiswa broken home tersebut menyangkut pada perekonomian keluarga, dan unsurperbedaan pendapat dari kedua belah pihak orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Minat Belajar Mahasiswa Broken Home (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Kerinci). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Dosen dan mahasiswa yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari Reduksi Data, Data Display dan Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan. Teknik Keabsahan Data menggunakan Teknik triangulasi sumber (data) dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa minat belajar mahasiswa yang rendah konsentrasi mahasiswa dari keluarga broken home dipengaruhi oleh kondisi rumah tangga yang tidak stabil. Mahasiswa dengan minat sedang dapat meningkatkan konsentrasi belajar mereka melalui strategi manajemen waktu, pembagian tugas, dan pengaturan lingkungan belajar yang tenang dan terstruktur. Mahasiswa dengan minat tinggi cenderung memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus selama proses pembelajaran. Mereka mungkin lebih disiplin dan terorganisir dalam pendekatan belajar mereka. Dampak positif dari keluarga broken home terhadap minat belajar mencakup peningkatan motivasi untuk meraih kesuksesan sebagai bentuk perlawanan terhadap kondisi sulit yang dihadapi. Mahasiswa mungkin mengembangkan ketahanan mental dan semangat juang yang kuat, memungkinkan mereka untuk fokus dan berprestasi dalam lingkungan akademik. Dampak negatif dari keluarga broken home terhadap minat belajar juga signifikan. Faktor-faktor seperti ketidakstabilan emosional, kurangnya dukungan keluarga, atau konflik rumah tangga dapat memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan fokus belajar mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan minat belajar, kecenderungan untuk menyerah di tengah jalan, atau bahkan masalah emosional yang dapat mengganggu proses pembelajaran