Deskripsi/Abstract
Pendidikan akhlak menjadi isu yang penting di dalam dunia pendidikan indonesia
saat ini. Hal ini berkaitan dengan fenomena krisis moral yang akhir-akhir ini terjadi
di tengah-tengah masyarakat. Seperti fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah
yakni merosotnya nilai-nilai agamis dan norma-norma dalam kehidupan sehari-hari,
masih ada siswa-siswi yang belum lancar membaca alqur’an, masih ada siswa-siswi
yang belum berani tampil di khalayak ramai, masih ada siswa yang kurang aktif
dalam mengikuti kegiatan rohis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi akhlak siswa di SMP Negeri
16 Kerinci, mengetahui pembentukan akhlak siswa melalui kegiatan rohis di SMP
Negeri 16 Kerinci dan untuk mengetahui hambatan dalam pembentukan akhlak siswa
melalui kegiatan rohis di SMP Negeri 16 Kerinci.
Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan bersifat deskriptif, penulis mengambil latar belakang
penelitian di SMP Negeri 16 Kerinci. Teknik pengumpulan data didalam penelitian
ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 16
Kerinci masih dalam keadaan rendah, hal ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi
di lingkungan sekolah yakni merosotnya nilai-nilai agamis dan norma-norma dalam
kehidupan sehari-hari, masih ada siswa yang tidak mengenal etika dalam kegiatan,
kurangnya sopan santun siswa dalam bergaul di sekolah, kurangnya minat siswa
untuk mengikuti kegiatan rohis, masih banyak siswa yang berkata tidak baik dengan
teman, tidak memanfaatkan waktu untuk belajar mengasah kemampuan, siswa
kurang mengetahui mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh diperbuat di sekolah
dan di dalam pembelajaran rohis serta tidak mematuhi tata tertib sekolah.
Pembentukan akhlak siswa melalui kegiatan rohis di SMP Negeri 16 Kerinci
dilaksanakan setiap jum’at secara bergiliran perkelas melalui metode pembiasaan,
keteladanan, kasih sayang, curhat dan hukuman. Kegiatan rohis di mulai dengan
pembacaaan yasinan, tahlil dan do’a, pembacaan kalam ilahi, adzan, kultum,
menyebutkan nama-nama nabi dan malaikat, membaca asmaul husna, salawat atas
nabi dan di akhiri dengan siraman rohani oleh guru. Hambatan di dalam
pembentukan akhlak siswa melalui kegiatan rohis di SMP Negeri 16 Kerinci antara
lain berupa fasilitas yang kurang memadai, terbatasnya waktu, kurangnya kesadaran
siswa untuk mengikuti kegiatan rohis, siswa yang belum lancar membaca alqur’an,
kesulitan dalam menghafal do’a dan materi untuk kultum.
Koleksi
Subject
Files
SKRIPSI SILVI FIX ok.pdf2.32 MB
Karya Lainnya
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.