Pada perkembangan tradisi kenduri sudah tuai pada saat sekarang ini banyak persoalan dan kesenjangan yang muncul dari kalangan masyarakat, kesenjangan tersebut masyarakat tidak mengetahui makna dan nilai yang terkandung di dalam tradisi kenduri sudah tuai sehingga menyebabkan salah penafsiran dari tradisi kenduri sudah tuai ini, saat sekarang masyarakat hanya ikut berpartisipasi saja tanpa mengambil makna dari isi kenduri sudah tuai ini. Selain itu juga perbedaan pendapat dan pandangan dari tokoh agama dan tokoh adat dalam melihat serta memaknai isi pesan yang terkandung dalam prosesi kenduri sudah tuai ini sehingga menyebabkan pertentangan dalam menyikapi tradisi ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilitian kualitatif karena peneliti ingin menciptakan informasi deskriptif dalam bentuk kalimat tertulis ataupun lisan dari responde serta objek penelitian. pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif yang menguraikan dan menafsirkan tentang prosesi kenduri sudah tuai dari segi agama Islam dan nilai-nilai dakwah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tradisi kenduri sudah tuai ini berkaitan langsung dengan agama Islam hal ini dapat dilihat dari berbagai prosesi yang berkaitan dengan Islam diantaranya musyawarah, gotong royong, penyembelihan hewan berkaki empat, do’a bersama, dan makan bersama. Sedangkan nilai dakwah peneliti menemukan Sembilan nilai yaitu nilai akidah, nilai syariah, nilai akhlak, nilai seni, nilai sosial, nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, dan nilai kebersihan
