Masalah bullying pada peserta didik saat ini belum banyak menjadi perhatian dalam ruang pendidikan yang semakin memprihatinkan. Dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat implementasi konseling kelompok sebagai upaya penyelesaian masalahan bullying pada siswa melalui penelitian lapangan (field research). Di dalamnya peneliti mencoba menguraikan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus pengalaman subjektif melalui observasi terdapat naskah wawancara, catatan lapangan, foto, memo, dan dokumen lainnya, dengan menggunakan analisis Miles dan Huberman seperti reduction data (reduksi data), display data (penyajian data) dan verifikasi data (kesimpulan).
Hasil lapangan menunjukkan bahwa penyelesaian praktik bullying melalui konseling kelompok dikemas dalam empat sesi yaitu: Sesi I pembentukan kelompok. Sesi II peralihan, bertujuan agar terjadi umpan balik, kedekatan emosional antara peserta didik dengan konselor serta proses identifikasi masalah yang dihadapi peserta didik. Sesi III kegiatan berisi model materi diantaranya: model konseling kelompok berbasis pendekatan persuasif, model konseling kelompok berbasis pendekatan klasikal, model konseling berbasis pendekatan sosial, model konseling kelompok berbasis pendekatan Islam. Sesi IV penutup. Tujuan secara umum implementasi konseling kelompok untuk mengembalikan hubungan pikiran dan perasaan yang negatif kepada hubungan pikiran dan perasaan yang positif dalam membentuk prilaku baru sehingga ketika selanjutnya berhadapan dengan masalah, peserta didik mampu menemukan alternatif-alternatif positif dalam pencapaian jalan keluar. Kendala yang dihadapi diantaranya kendala internal peserta didik dan kendala internal konselor.
Slot Demo Slot Gacor Slot Online Slot Demo Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot GacorKarya Lainnya
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Judul | Dilihat |
---|---|
Latihan Asertif Bagi Siswa Korban Bullying Di Sekolah | 8 |