Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci? (2) Bagaimana Optimalisasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci? Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: (1) Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci. (2) Optimalisasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Keakuratan data diuji dengan menggunakan triangulasi yang terdiri dari triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Hasil penelitian ini adalah (1) Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci masih belum mencerminkan akhlak yang terpuji, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan bermain dan pergaulan nya sehari-hari yang kurang baik, dengan kata lain, pengaruh negatif dari lingkungan masyarakat akan memberikan dampak yang buruk pula pada kebiasaan dan akhlak siswa yang tidak mencerminkan norma agama. (2) Optimalisasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci yakni dalam optimalisasi pembelajaran tersebut, guru yang bersangkutan belum mempraktekkan materi secara langsung, sehingga membuat siswa belum dapat memahami dan memaknai materi pembelajaran yang dipelajari. (3) Hasil Optimalisasi Pembelajaran Aqidah Akhlak Dalam Meningkatkan Akhlak Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Kerinci dilihat dalam proses pembelajaran disekolah, dilengkapi dengan kegiatan keagamaan seperti, membaca yaasin pada hari jum’at, mengaji sebelum memulai pembelajaran, dan shalat dzuhur berjama’ah sebelum pulang sekolah. Maka terjadilah keseimbangan antara materi yang disampaikan dengan praktik yang dilakukan dalam sehari-hari, meskipun penerapan materinya tidak secara langsung atau tidak beriringan dengan praktik yang dilakukan, sehingga perubahan peningkatan akhlak dan sikap siswa terlihat dalam bentuk nilai.