Penelitian ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan latihan tari kreasi untuk anak down symdrome yang mampu mencapai prestasi sampai ketingkat nasional dalam bidan tari kreasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana cara anak downsyndrome belajar menari, cara latihan yang diberikan guru dalam belajar tari dan cara orangtua memberikan dukungan untuk anak berprestasi, kendala yang dihadapi ketika melatih anak belajar tari serta solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dari penelitian ini ditafsirkan lalu diperoleh maknanya. Subjek dari penelitian ini adalah anak down sydrome S, pelatih tari, guru pendamping dan orangtua anak S. Hasil penelitian ini mengungkapkan tentang pelaksanaan latihan tari kreasi anak down syndrome berprestasi tingkat nasional. Cara anak downsyndrome belajar tari yaitu dengan cara bertahap yaitu pertama dengan cara mendengarkan musik kepada anak, lalu mengajarkan gerakan mulai dari gerakan sulit sampai gerakan yang mudah, dengan cara memberikan nomor dimasing-masing gerakan dan mensinkronkan gerakan dengan musik. Guru dan orangtua selalu memberikan dorongan dan motivasi untuk anak, dengan cara selalu mendampingi anak dalam latihan sampai mengikuti perlombaan sampai ke tingkat nasional dalam cabang tari kreasi. Kendala yang dihadapi pada saat melatih tari anak down syndrome belajar tari adalah konsentrasi anak downsyndrome mudah teralihkan oleh orang lain yang datang, tidak mau dikritik secara langsung, suka merajuk. Solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi dengan cara mencari ruang latihan yang tidak ada orang lain menganggu saat latihan, agar anak lebih fokus, menyalahkan guru pendamping terlebih dahulu sebelum mengkritik anak, membujuk anak dengan sabar dan mengikuti kemauan anak.