Deskripsi/Abstract
Tarekat Sammaniyah adalah tarekat yang sudah sangat masyhur di
Indonesia, nama Tarekat Sammaniayah itu sendiri dinisbatkan kepada Syaikh
Muhammad Samman Al-Madani, Tarekat Sammaniyah berkembang pesat di
Indonesia mulai dari ujung Aceh, Palembang, Minang Kabau, hingga di
Daerah Samarinda. Tarekat Sammaniyah terkenal dengan cara zikirnya yaitu
Zikir Saman, Zikir Saman adalah zikir yang dilakukan secara berdiri dan
berjamaah, yang mana para jamaah berzikir dengan keras menyebut
Lailahaillah, Allah Allah, dan ada yang menyebut Hu Hu. Di Kayu Aro Ambai
juga terdapat Tarekat Sammaniyah dengan metode zikir yang dinamakan Ratib
tegik. Maka, penelitian ini mengungkap bentuk munasabah antara Ratib tegik,
dari landasan yang dijadikan hujjah oleh Tarekat Sammaniyah Desa Kayu Aro
Ambai dengan tafsir Al Azhar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
menggunakan pendekatan mix research atau dua pendekatan, artinya peneliti
menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field research) untuk
mengetahui keadaan di lapangan, melakukan wawancara kepada pihak Tarekat
Sammaniyah, dan melekukan observasi. Dan pendekatan yang kedua
menggunakan pendekatan kepustakaan (library research) untuk mengetahui
pemahaman Buya Hamka terhadap zikir dan ayat yang dijadikan landasan zikir
ratib tegik melalui karya tulis yang berbentuk artiker, jurnal, dan buku buku
bacaaan.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa ratib tegik ada di Kerinci dan
berkembang sampai ke Kayu Aro Ambai bersamaan dengan datangnya Tarekat
Sammaniyah yang dibawa oleh seorang mursyid tarekat Syaikh Muhammad
Faqih Hiang, ia menuntut ilmu dari Minang Kabau, ia adalah salah satu murid
dari Syaikh Burhadnuddin Ulakan di Pariaman. Perkembangannya di Kerinci
bisa dikatakan cukup pesat, hingga sebagian daerah – daerah Kerinci mengenal
dan menganut Tarekat Sammaniyah. Ratib tegik dianjurkan untuk dilakukan
setelah sholat lima waktu. Tapi, sudah mentradisi bahwa ratib tegik biasa
dilakukan pada hari raya Islam, seperti Idul Fitri, Puasa Enam dan Idul Adha.
Ratib tegik dilakukan secara berdiri mengucapkan lailahaillaallah dengan
keras dan berjamaah, di awali dengan membaca sholawat dan di akhiri dengan
salam-salaman. Ratib tegik dilandasi dengan dalil Q.S Ali Imran 191 dan AnNisa‟ 103.
Koleksi
Subject
Files
Scan Tanda Tangan_0.pdf583.7 KB
Karya Lainnya
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.