Tarekat dalam sejarahnya telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat salah satunya adalah ajaran Tarekat Syattariyah yang berkembang di Desa Baru Debai Kota Sungai Penuh. Dalam perkembangannya di Desa Baru Debai Tarekat Syattariyah dikembangkan melalui gerakan dakwah humanis, tentunya dengan manajemen dakwah yang perlu dikaji secara lebih mendalam melaui sebuah penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah masuk dan berkembangnya Tarekat Syattariyah di Desa Baru Debai dan untuk mengetahui manajemen dakwah Tarekat Syattariyah dalam gerakan dakwah humanis di Desa Baru Debai. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian kualitatif dengan pendekatan field research (penelitian lapangan) dengan lama penelitian mulai dari April sampai Agustus 2021 yang bertempat di Desa Baru Debai. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa dengan teknik analisis data interaktif miles dan huberman. Hasil penelitian menunjukkan bawha masuk dan berkembangnya Tarekat Syattariyahdi Desa Baru Debai di awali masuknya ajaran Tarekat Syattariyah yang di kembangkan oleh Abullah Asy-Syattar ke Indonesia melalui jalur Abdurrauf alSinkili yang berguru pada Ahmad Qusyasyi yang merupakan murid dari Abdullah Asy-Syattar yang belajar pada Ahmad Qusyasyi dan setelah Ahmad Qusyasyi meninggal ia kembali ke Aceh dan mengembangkan Tarekat yang memiliki beberapa murid yang diantara nya berasal dari Sumatera Barat yaitu Syekh Burhanuddin memiliki murid Syekh Muhammad Fakih yang berasal dari Kerinci. Yang memiliki murid Syekh Abdullah Imam Syatari. Yang memiliki murid Said Syathari, dilanjutkan K.H Tengku Adnan Jamil dan selanjutnya kiyai Nazaruddin hingga saat ini. Manajemen dalam kegiatan dakwah Tarekat Syattariyah dalam gerakan dakwah humanis di Desa Baru Debai merupakan suatu proses perencanaan tugas dimulai dari mengelompokkan tugas dan menggerakkannya ke arah pencapaian tujuan dakwah Tarekat Syattariyah oleh pengurus. Manajemen tersebut meliputi planning (perencanaan), aspek organizing (pengorganisasian), aspek Actuiting (penggerakkan), dan dan aspek Controlling (pengawasan). Kegiatan pengendalian dakwah (controling) terhadap murid.Mengingat manfaat yang begitu besar dari ajaran t Tarekat Syattariyah sudah sepantasnya guru besar Tarekat Syattariyah terus menyebarkan ajaran islam melalu gerakan dakwah humanis, dan kepada masyarakat diharapkan mendukung kegiatan tersebut, selain itu hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian berikutnya.
Deskripsi/Abstract
Koleksi
Subject
Files
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.