Kondisi dan Suasana Pembelajaran Efektif Yang Islami

Submitted by Dr.Jalwis on Tue, 08/31/2021 - 14:18
Deskripsi/Abstract
Pembelajaran atau mengajar adalah upaya guru untuk mengubah tingkah laku siswa. Hal ini disebabkan karena pembelajaran adalah upaya guru untuk supaya siswa mau belajar. Sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku siswa. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa mengajar bukan upaya guru untuk menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat mempelajari bahan sesuai dengan tujuan. Belajar adalah perubahan yang konstan, berbekas, dan menjadi milik siswa, rnaka dalam belajar siswa mengalami proses dan meningkatkan kemampuan mentalnya. Dengan demikian maka rnengajar haruslah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar rnengajar dengan baik. Dari pengertian tersebut mengajar mempunyai dua arti, yaitu: Menyampaikan pengetahuan kepada siswa, dan Membimbing siswa. Dua arti belajar di atas menunjukkan bahwa pelajaran lebih bersifat pupil-centered, dan guru berperan sebagai meneger of learning. Hal ini membedakan dengan mengajar dalarn arti menanamkan pengetahuan, yang biasanya pelajaran bersifat teacher-centered. Mengajar yang berarti menanarn pengetahuan, tujuannya adalah penguasaan pengetahuan anak. Anak dianggap pasif, dan gurulah yang memegang peranan utama. Kebanyakan ilmu pengetahuan diambil dari buk:u pelajaran yang tidak dihubungkan dengan realitas dalarn kehidupan sehari-hari. Pengajaran serupa ini disebut intelektualitas, sebab menekankan pada segi pengetahuan. Uraian di atas memberikan batasan-batasan tentang mengajar, yaitu: Mengajar adalah mernbimbing aktivitas anak. Artinya yang belajar adalah anak sendiri, sedangkan tugas guru adalah mengatur lingk:ungan dan membimbing aktivitas anak. Jadi yang aktif adalah siswa, dan bukan sebaliknya. Mengajar berarti membimbing pengalaman anak. Pengalarnan adalah proses dan hasil interaksi anak dengan lingk:ungan. Jadi interaksi dengan lingkungan itulah yang dinamakan belajar. Dari pengalaman, anak memperoleh pengertian-pengertian, sikap, penghargaan, kebiasaan, kecakapan, dan lain sebagainya. Lingkungan jauh lebih luas dibandingkan dengan buku dan kata-kata guru. Seluruh lingkungan anak adalah sumber belajar, untuk itu pelajaran hendaknya dihubungkan dengan kehidupan anak dalam lingkungannya. Mengajar berarti membantu anak berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Artinya mengajar adalah mengantarkan anak agar bakatnya berkembang. Sedangkan membantu anak untuk supaya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dapat diupayakan dengan memberikan pelajaran yang berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini agar lebih sanggup mengatasi masalah-masalah dalam kehidupannya. Dengan upaya tersebut diharapkan anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, termasuk lingkungan sosialnya. Ia harus belajar berpikir, merasa, dan berbuat sesuai dengan norma-norma lingkungan. Sedangkan tafsiran yang kurang tepat tentang mengajar antara lain: Mengajar adalah menyuruh anak untuk menghafal. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan. Seluruh rangkaian penjelasan ten.tang mengajar di atas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan mengajar di sini adalah juga termasuk di dalamnya mendidik. Jadi bukan saja mentransfer pengetahuan, tetapi juga membimbing ke arah norma yang benar. Atau dapat dikatakan bahwa mengajar atau pembelajaran adalah aktivitas mengatur lingkungan, sehingga terjadi proses belajar. Untuk itu dalam pembelajaran perlu adanya komponen-komponen pendukung dengan tujuan supaya proses pembelajaran berjalan dengan baik. Komponen pembelajaran secara garis besar terdiri dari: Tujuan, Bahan, Metode dan media pembelajaran, Penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran, disamping memperhatikan ke 5 komponen dasar di atas ternyata masih hams dipertimbangkan pula lingkungan untuk membentuk situasi yang menyenangkan di dalam pembelajaran. Dan perlu pula memperhatikan dari pelaku belajar (siswa) dan pelaku pembelajaran (guru). Dari sini dapat ditunjukkan ciri-ciri pembelajaran, yaitu: Adanya tujuan. Adanya bahan yang sesuai dengan tujuan. Hal ini sesuai dengan karakteristik suatu sistem yaitu pertama, setiap sistem pasti memiliki tujuan. Kedua, system komponen atau unsur-unsur tertentu. Berangkat dari pemaparan di atas, maka dalam tulisan ini dirasa perlu untuk membahas mengenai bagaimana kondisi dan suasana pembelajaran efektif yang Islami.
Koleksi
Subject
QR code for this page URL
Waktu Publikasi
Penulis