Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian skripsi ini, maka dapat dil-ihat bagaimana konstruksi sosial praktik memakmurkan Masjid di Masjid Raya Desa Balai Semurup. Konstruksi sosial tersebut yakni melalui proses dialektika yaitu momen eksternalisasi, momen objektivasi, dan momen internalisasi. Momen eksternalisasi dimulai ketika Aktivis Jamaah Tabligh beradaptasi dengan ajaran, yang diajarkan oleh para Masyeikh, Ulama, dan Aktivis Jamaah Tabligh itu sendiri, yang berlandaskan, kepada Al-Qur’an, kitab-kitab pegangan, berupa kitab Fadhilah Amal, Mukhtakhab Hadits, dan Hikaya tussahabah, tentang praktik memakmurkan Masjid oleh Jamaah Tabligh. Kemudian para Aktivis Jamaah Tabligh beradaptasi dengan nilai dan tindakan tentang praktik memakmurkan Masjid. Pada umumnya, praktik memakmurkan Masjid yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh bisa diterima secara berangsur-angsur melalui proses adaptasi dengan lingkungan atau kebiasaan Jamaah. Momen kedua yakni objektivasi ditandai dengan munculnya kesadaran dan kebiasaan atas praktik memakmurkan Masjid yang mana hal tersebut ialah kenyataan sosial yang diterima oleh Aktivis Jamaah Tabligh di Masjid Raya Desa Balai Semurup dalam interaksi sosial melalui lingkungan sekitar, yang tidak dapat terpisahkan dalam membentuk tindakan mereka. Kemudian momen internalisasi dapat dilihat pada kesamaan peandangan dan pemahaman, yang berdasarkan pada lingkungan dan pemahaman Jamaah, sehingga praktik memakmurkan Masjid, oleh Jamaah Tabligh di Masjid Raya Desa Balai Semurup memunculkan satu pola pemahaman sehingga praktik yang dilakukan menjadi sama.
Deskripsi/Abstract
Koleksi
Subject
Files
Full Skripsi 2.pdf1.96 MB
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.