Dalam industri film Indonesia terutama film religi. Seperti halnya film Assalamualaikum Beijing dan Haji bacakpaker. Film Assalammualaikum Beijing adalah sebuah film Drama Religi karya Guntur Soehardjanto yang berangkat dari sebuah Novel Karangan Asma Nadia, Film yang rilis pada 30 Desember 2014 mengambil latar di dua Negara yaitu Indonesia dan Cina. Yang menarik dalam Film ini adalah Dengan Keberanian visualisasi yang mendekatkan tiga narasi sekaligus yaitu : Islam, Indonesia, dan Cina. Film Haji Backpaker merupakan karya Danial Rifki yang di angkat dari Novel yang berjudul “Haji Backpaker 9 Negara Satu Tujuan” yang ditulis oleh Aguk Irawan, yang menarik dari film ini adalah pengambilan lokasi shooting dari film yang melibatkan 9 Negara. Langkah penelitian ini dimulai dari observasi peneliti yang mengamati alur cerita dari film “Assalamualaikum Beijing dan Haji Backpaker dengan menyaksikan kedua film tersebut. Setelah melakukan observasi penulis langsung menganalisis data dimulai dengan mereduksi data, penyajian data, serta mengsimpulkan dari hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa model dakwah dalam film Assalamualaikum Beijing terdapat 2 model yakni bil hikmah dan mauidzah hasanah, model bil hikmah dapat diketahui dari hukum Islam yang diselibkan kedalam film ini, untuk model mauidzah hasanah terlihat dari nasehat-nasehat dan sopan santun yang ditunjukan oleh para pemain. Begitu juga dengan film Haji Backpaker model dakwah bil hikmah dalam film ini dapat dilihat dari unsur tasawuf yang disampaikan secara bijak didalam film ini, untuk model mauidzah hasanah film ini lebih menekankan kepada adab dalam bertutur kata. Untuk komparasi model dakwah film Assalamualaikum Beijing mempunyai model bil hikmah yang lebih menekankan kepada aqidah sedang film Haji Backpaker mengenai tasawuf. Untuk mauidzah hasanah film Assalamualaikum Beijing lebih banyak membahas mengani sopan santun atau akhlak, sedangkan Haji Backpaker lebih memilih mengenai adab dalam bertingkah laku.
