Deskripsi/Abstract
Penelitian ini berangkat dari pernyataan mengenai kesetaraan
gender masih banyak ditemui disikriminasi dan ketidakadilan terhadap
kedudukan perempuan dengan adanya kecenderungan penafsiran pada
tafsir klasik yang lebih condong pada kaum laki-laki hal ini menimbulkan
rasa ketidakadilan. sehingga budaya patriarki yang menguasai budaya di
masyarakat mengakibatkan ketidaksetaraan gender menyebabkan wanita
terbelenggu serta terdiskriminasi oleh sebab itulah para kaum
perempuan moderen berusaha untuk memahami ayat-ayat terkait
keperempuan atau wanita secara menyeluruh atau komprehensif. Dengan
demikian timbul epistemologis di dalam pertimbangan isu gender antara
lain ialah Zaitunah Subhan, Musdah Mulia dan Huzaimah Tahido
Yanggo. Penelitian ini ialah jenis penelitian library research atau
pencarian pustaka dengan memakai metode Maudhu''i dengan
melakukan analisis data, dari sumber buku, jurnal. dalam Islam laki-laki
maupun perempuan bisa menjadi khalifah asalkan ia bertaqwa, bukan
karena keturunan, suku ataupun gender. Hasil pembahasannya
menunjukkan patriarki dalam Al-Qur‟an dan Hadis tidak
memperlihatkan bahwasannya wanita lebih rendah dari laki-laki.
Dampak sistem patriarki terhadap perempuan yaitu marginalisasi,
subordinasi, stereotyping, kekerasan , dan beban ganda. Perspektif dari
ketiga tokoh mengenai kepemimpinan perempuan Musdah Mulia
mengatakan bahwasannya Allah menciptakan manusia itu sama,
perbedaannya hanya pada takwa saja. Zaitunah mengatakan perempuan
dapat memegang posisi kepemimpinan baik di maupun domestic maupun
ranah publik. Menurut Huzaimah Tahido Yanggo, Tidak ada hambatan
bagi setiap perempuan yang mampu melaksanakan tugasnya bisa
menjadi kepala negara..
Kata Kunci : Pembebasan, Patriarki, Al-Qur‟an
Koleksi
Subject
Files
SKRIPSI YULIA CITRA.pdf1.13 MB
Karya Lainnya
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Berdasar Subject
Berdasar Tags
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.