Penelitian ini Siswa mampu membaur satu sama lain tanpa memandang latar belakang ada, suku dan budaya.Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kerinci mayoritas beragama Islam, namun itu tidak menjadi alasan akan adanya intoleransi yang muncul antar sesama siswa-siswi atas nama suku,adat dan budaya. Kondisi tradisi dan budaya di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kerinci semua berjalan dengan lancar dan kondusif dimana siswa-siswi belajar, bergaul bersama di lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penanaman nilai-Nilai Moderasi Beragama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala dan Wakil Kepala sekolah, guru dan siswa yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari Reduksi Data, Data Display dan Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan. Teknik Keabsahan Data menggunakan Teknik triangulasi sumber (data) dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai moderasi beragama aspek anti kekerasan dalam pelaksanaan pembelajaran di MAN 1 Kerinci tahun pelajaran 2022-2023. Penanaman nilai moderasi bergama aspek anti kekerasan dalam pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak dilakuakan dengan pendekatan emosional dan spiritual, dengan motivasi dan peringatan serta berdialog secara terbuka dengan melalui tahap moral feeling yang menyentuh relung emosi jiwa peserta didik dapat memberikan stimulus serta respon yang postif bagi siswa untuk menangkap apa yang telah disampaikan pendidik, tak hanya itu pendidik juga memberikan candaan dalam memotivasi, memberikan peringatan, dan dalam interaksi bersama, maka sikap egois serta radikal yang bisa berujung dalam kekerasan maupun kriminal akan sangat minim sekali, terlebih seluruh pendidik bersikap ramah dan melakukan pendekatan jiwa serta spiritual, artinya saling mendoakan dan melakukan pembiasaan doa-doa yang bisa melunakkan hati dan mencerahkan pemikiran. Penerimaan terhadap tradisi dan budaya dalam konteks moderasi beragama di Man 1 Kerinci ini mencakup penghormatan dan pengakuan terhadap keberagaman cara beribadah, adat istiadat, dan tradisi yang ada di masyarakat. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dalam melaksanakan praktik keagamaan, yang sering kali terkait dengan tradisi dan budaya lokal. Menghargai keberagaman ini menjadi wujud nyata dari penerapan moderasi beragama yang inklusif dan toleran.