Berdasarkan pembahasan dan analisa yang telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu maka kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi Dakwah Tarekat Naqsyabandiyah Dalam Membentuk Energi Ruhiah Di Desa Ulu Air Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh adalah sebagai berikut: a. Memahami Khalayak, Tema atau materi dakwah yang disampaikan da’i menyesuaikan mad’u dan melihat latar belakang mad’u, apakah mad’u dari kalangan orang yang paham agama atau tidak. b. Merencanakan Pesan, mad’u disuruh untuk bercerita permasalahan yang dihadapi, kemudian da’i memberi saran, motivasi, dan solusi. Materi yang disampaikan tentang tauhid, fiqih, tasawuf, hakikat kehidupan dan sering menggunakan Al- Qur’an dan Hadist saat menyaimpaikan pesan. c. Menetapkan Metode, yaitu metode dialog interaktif (adanya timbal balik dari mad’u), metode diskusi dan tanya jawab, metode ceramah, metode bil Hal (melalui tindakan), dan dakwah melalui sosial media 2. Amalan khas apa saja yang ada dalam Tarekat Naqsyabandiyah yaitu Kegiatan Dzikir, Do’a dan Kegiatan Manaqib, kemudian dalam metode dakwah yang dipergunakan oleh guru tarekat naqsyabandiyah dalam menyampaikan dakwah melalui kegiatan manaqib di majelis tarekat naqsyabandiyah merupakan tuntunan wasiat untuk meneladani suri tauladan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, dan juga sebagai metode dakwah yang dipergunakan oleh Da‟i dalam mengembangkan dan menyebarluaskan amalan dari jama'ah.
Deskripsi/Abstract
Koleksi
Subject
Files
SKRIPSI TRISNA LIVIA.pdf2.16 MB
Saat ini belum ada karya lain dari penulis yang sama.
Saat ini belum ada karya lainnya berdasar kategori ini.