Deskripsi/Abstract
Judul ini menghindari sikap apologetik seperti peluang dan harapan terhadap sesuatu yang umum dikenal dalam analisis manajemen organsiasi (semisal analisis SWOT). Studi agama dan kebudayaan di sini bukan berbicara tentang peluang dan harapan. Alasannya adalah karena sebagai suatu kajian yang in heren dengan manusia dan masyarakat sebagai subjeknya, maka peluang dan harapan sudah melekat dalam eksistensi studi agama dan kebudayaan. Eksistensi studi agama dan kebudayaan adalah suatu yang sin qua non dengan perjalanan peradaban manusia. Hal itu disebabkan adanya kebutuhan mendasar manusia akan agama dan kemampuan manusia mencipta (karsa) dan berkarya. Atas dasar itulah perlu dipahami terlebih dahulu eksistensi segala sesuatu. Postulat kita adalah tanpa memahami eksistensi, epistemologi apapun tak akan menyelesaikan persoalan apatah lagi berbicara tentang axiologinya. Karena boleh jadi akan semakin absurd, samar ambigu dan rancu.
Koleksi
Files
orasi imiah FUAD.pdf511.06 KB