PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE DUTA-DUTI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SMP NEGERI 11 SUNGAI PENUH

Submitted by admin on Fri, 04/26/2024 - 08:50
Deskripsi/Abstract
Penelitian ini dilakukan karena kurangnya jam belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Kurangnya variasi dalam pembelajaran sehingga peserta didik dalam mengikuti pelajaran cenderung bosan. Pembelajaran masih bersifat kovensional yang memberikan hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe DutaDuti Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti di SMP Negeri 11 Sungai Penuh”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Wali Kelas, Guru PAI, dan Siswa SMP Negeri 11 Sungai Penuh sebanyak 8 orang yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data terdiri dari reduksi data, data display dan verifikasi dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan Teknik triangulasi sumber (data) dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian ini bahwa gambaran peserta didik yang kurang berpastipasi dalam penerapan yaitu kurangnya motivasi dilihat dari sebagian siswa kurang termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Strategi guru dalam penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Duta-Duti Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Di SMP Negeri 11 Sungai Penuh meliputi: Pembentukan kelompok yang heterogen untuk mempromosikan kolaborasi antar siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam. Memberikan panduan dan aturan yang jelas kepada siswa mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing anggota kelompok. Kendala peserta didik 1). Kurangnya keterampilan sosial yang diperlukan untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok. 2). Perbedaan minat, kemampuan, dan gaya belajar antar siswa yang dapat menghambat kerja sama dan kolaborasi dalam kelompok. Solusi kendala peserta didik. 3). Memberikan pelatihan khusus kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkolaborasi dalam kelompok.
Koleksi
Subject
QR code for this page URL
Waktu Publikasi
Penulis