Berdasarkan hasil penelitian yang penulis jabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi akhlak siswa di SMP Negeri 7 Sungai Penuh, jika dilihat kondisi akhlak siswa cukup baik. Walaupun masih banyak siswa-siswi yang nakal, melawan guru, mengganggu teman saat jam pelajaran maupun luar kelas, serta cabut saat jam pelajaran. Kondisi akhlak siswa untuk sekatrang ini kalau sebelum dua tahun yang sudah bisa di bilang baik, siswa sopan dan santun. Kalau sudah dua tahun ini kondisi akhlak siswa merosot. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor kecanggihan zaman sekarang seperti handphone. Kemudian ditekan pula dengan undang-undang pemerintahan sekarang, guru tidak boleh melakukan kekerasan serta terlalu keras dengan siswa. 2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa Kelas VIII Di SMPN 7 Sungai Penuh. a. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses Pembelajaran Setiap masuk kelas guru memberikan salam kepada para siswa, dan melakukan do’a bersama sebelum pelajaran dimulai. Kemudian guru memeriksa keadaan kelas dan tata tertib siswa seperti, kebersihan, ketertiban, keindahan, kesehatan, keamanan dan keagamaan yang diterapkan guru dengan membaca do’a dan surat pendek bersama sebelum melakukan pembelajaran. b. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses Pembiasaan Diantara pembiasaan yang dilakukan di sekolah adalah disiplin dan mematuhi peraturan sekolah, dan kebiasaan-kebiasaan lain yang menjadi aktivitas sehari-hari. c. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses Pembimbing Dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, guru harus betul-betul bisa menjadi pembimbing bagi peserta didik. 3. Metode yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam adalah: a. Metode cerita, dalam menyampaikan informasi atau pembinaan akhlak siswa para guru pendidikan agama Islam salah satunya menggunakan metode cerita atau ceramah dalam penyampaian materi pelajaran. b. Metode pembiasaan, metode ini dimaksudkan supaya siswa terbiasa dalam berprilaku baik. c. Metode keteladanan, keteladanan yang berlangsung dipraktikkan oleh pendidik baik melalui perbuatan, perkataan maupun yang dapat dijadikan contoh oleh peserta didik. d. Metode hukuman, metode ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat bertanggung jawab dan disiplin terhadap apa yang mereka perbuat.